Makassar (ANTARA Sulsel) - Dua atlet sepak takraw asal Sulawesi Selatan dipulangkan dari pelatnas SEA Games Singapura 2015 karena persoalan fisik yang kurang maksimal.

"Kedua atlet Sulsel yang dipulangkan itu yakni Firmasnyah dan Dina. Keduanya sudah tiba di Makassar sejak minggu lalu," jelas Pelatih Sepak Takraw Sulsel, Muhammad Amkar di Makassar, Kamis.

Kepulangan kedua atlet itu pada dasarnya cukup disayangkan. Apalagi Firmansyah sebelumnya sukses menyumbangkan medali perunggu pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, kata Amkar.

Menurut dia, dengan dipulangkannya Firmansyah dan Dina, kini Sulsel tinggal menyisakan tiga atletnya di pelatnas yakni Muhammad Ruswan, Nofrisal dan Kusnelia. Ketiganya diharapkan tetap fokus dalam meningkatkan kemampuan demi menjaga peluang berlaga di SEA Games 2015.

"Seseorang dipulangkan karena berbagai hal seperti kondisi fisik dan skill yang menurun serta kebutuhan tim. Untuk SEA Games 2015 nanti memang jumlah nomor yang dipertandingkan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya," katanya.

Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) siap mengambil alih pelaksanan kejuaraan nasional Piala Kartini 2015 jika tidak ada satupun daerah yang bersedia menjadi tuan rumah.

Ketua Bidang Pelatihan dan Pertandingan PB PSTI, Saleh Gottang, menjelaskan Kejurnas Piala Kartini yang direncanakan April atau Mei 2015 akan tetap dilaksanakan karena sudah masuk program organisasi sepak takraw tersebut.

"Jika daerah yang kita tunjuk ternyata juga tidak bersedia maka terpaksa kita akan laksanakan di Jakarta. Kejuaraan ini memang harus dilaksanakan karena sudah masuk dalam program 2015," katanya.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya memang belum menerima usulan dari daerah untuk menjadi penyelenggara. PB tentunya akan tetap menunggu dan berharap dalam perkembangan kedepan sudah ada perubahan yang positif.

Sekretaris Umum PSTI Sulsel itu juga mengaku memahami permasalahan anggaran yang ada di setiap pengprov. Namun demikian, pihaknya tetap berharap agenda Piala Kartini tetap bisa dilaksanakan sesuai program.

Pusat juga berupaya membantu untuk meringankan beban biaya tuan rumah.

"Kadang-kadang memang ada bantuan dari PB. Namun untuk pelaksanaan kali ini, saya pribadi tidak berani memastikan," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024