Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dewan Pengurus Daerah Partai Golongan Karya (DPD) Golkar Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menyampaikan belum merasa aman untuk menghadapi momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) karena belum memenuhi syarat dukungan 20 persen suara.

"Partai Golkar belum aman untuk mengusung bakal calon bupati di Pilkada Majene yang dijadualkan berlangsung Desember 2015. Itu karena perolehan kursi partai beringin hanya mampu mendudukkan dua kader terbaiknya di Pileg lalu," kata Wakil Ketua DPD Golkar Majene, Lukman saat berada di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, partai beringin tentu membutuhkan koalisi untuk mengusung bakal calon bupati sebagaimana aturan hasil revisi Undang-Undang Pilkada Nomor 1 Tahun 2015, maka mutlak syarat kursi dan suara untuk menjadi calon kepala daerah harus memenuhi regulasi yang ada.

"Berbicara Pilkada Majene maka Golkar harus membangun koalisi karena saat ini partai beringin hanya memiliki dua kursi di parlemen atau belum mecapai angka 20 persenm Dengan demikian, maka mutlak harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung calon di Pilkada," katanya.

Sehingga, lanjutnya, partai beringin di Majene harus menggandeng partai lain untuk berkoalisi. Hanya saja, sejauh ini belum ada tanda-tanda tercipta koalisi dengan partai politik.

Lukman menyampaikan, proses penjaringan bakal calon tentu akan segera dilaksanakan dengan cara menurunkan tim survei karena hajatan pilkada tinggal beberapa bulan kedepan.

"Golkar tetap akan mendorong kader internal. Jika tidak ada yang berpeluang maka kita akan mensurvey eksternal. Saat ini beberapa figur bakal calon mulai memperkenalkan diri kepada publik. Kita lihat saja, kemana arah koalisi Golkar di Pilkada ini," katanya.

Lukman yang juga anggota DPRD Kabupaten Majene selama tiga periode ini tak menampik jika perolehan suara partainya mengalami kemunduran jika dibandingkan periode sebelumnya.

Hal itu kata dia, akibat adanya ego masing-masing kader untuk memikirkan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan yang jauh lebih besar di tubuh organisasi partai.

"Inilah konsekuensinya jika ada diantara kader mengedepankan kepentingan pribadi. Hal ini tentu menjadi catatan buruk yang akan kami perbaiki kedepan agar Partai Golkar kembali meraih kejayaaannya," kata Lukman. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024