Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog Panaikang, Makassar, untuk mengetahui persediaan beras Sulsel sebagai daerah penyanggah pangan nasional.

Sidak Wapres di Gudang Bulog itu dilakukan seusai menghadiri pengukuhan Ketua Bawaslu Pusat Dr Muhammad sebagai guru besar di Unversitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu.

"Dari hasil pemantauan, sebenarnya tidak ada masalah, hanya persoalan komunikasi saja. Stok ada dan panen tidak ada soal," kata JK seusai melakukan Sidak di salah satu gudang Perum Bulog Sulsel.

Pada kesempatan tersebut, JK bersama rombongan memantau gudang yang terisi penuh dengan persediaan beras dan gabah kering giling (GKG). Persediaan beras tersebut merupakan stok untuk kebutuhan konsumsi 10 bulan ke depan.

Sementara itu, dari pemantauan Disperidag Sulsel pada Jumat (27/2) diketahui, harga beras kualitas medium Rp8.250 - Rp8.500 per kilogram (kg), naik 4,5 persen dibandingkan pekan pertama Februari 2015.

"Sedang jika dibandingkan dengan pekan pertama Januari 2015, itu naik 6,5 persen yakni Rp7.775 per kg," kata Kadisperindag Sulsel Hadi Basalama saat memberikan penjelasan kepada Wapres.

Mengenai pengadaan Perum Bulog Sulsel, Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar Abdullah Djawas mengatakan, rata-rata pengadaan Perum Bulog Divre Sulselbar dalam lima tahun terakhir (2010 - 2014) sebanyak 350 ribu ton.

Sementara dalam rangka pengamanan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan stok pemukan nasional, maka target pengadan gabah/beras DN Divre Sulsel periode 2015 sebanyak 350 ribu ton hingga 500 ribu ton gabah setara beras.

Beras hasil pengadaan dalam negeri Bulog DN Divre Sulselsel, selain untuk pemenuhan beras Raskin, juga pengiriman beras ke 22 provinsi di Indonesia antara lain Aceh, Sumut, Riau, Lampung, Bengkulu, Sumut, Sumsel, DKI, Jabar, se-Kalimantan dan se-Kawasan Indonesia Timur (KTI).

Khusus 2014, produksi padi sebanyak 432 ribu ton dan pada periode 2015 sumah mencapai 55 ribu ton. Kondisi itu, menyebakan Pemprov Sulsel tetap optimistis mampu membatu daerah lainnya di Indonesia. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024