Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Jepang melalui lembaga donornya mendukung pengmbangan kapasitas pengajar Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan memberikan beasiswa pendidikan dan penelitian.

"Saat ini sudah ada 28 dosen meraih doktornya di beberapa perguruan tinggi di Jepang. Selain itu terdapat 40 staf pengajar yang mendapatkan `beasiswa` penelitian," kata Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu di Makassar, Minggu.

Menurut dia, para pengajar tersebut seusai menimba ilmu di Jepang kembali "Kampus Merah" untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalamannya dari Negeri Sakura itu.

Saat ini, lanjut dia, terdapat 25 orang staf pengajar Unhas yang akan dikirim ke Jepang lagi untuk program serupa. Hal tersebut merupakan bagian dari program kerja sama bantuan pengerjaan fisik Kampus Fakultas Teknik II Unhas yang berlokasi di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa.

Berdasarkan data Unhas diketahui, sebanyak 263 staf pengajar di Unhas dan 22 orang di antaranya sudah menyandang gelar sebagai guru besar.

Sementara jumlah program studi (prodi) di Unhas mencapai 13 dengan jumlah mahasiswa 5.824 orang.

Selain bekerja sama dengan pemerintah Jepang, Dwia mengatakan, pihaknya juga aktif mendorong kerja sama tripartit. Sebagai gambaran, kerja sama dengan Pemkot dan Mifrosoft dalam pengadaan kartu "smart city".

"Semua program tersebut merupakan salah satu dari upaya mewujdkan tri dharma pergutuan yakni terkait dengan pengabdian masyarakat," ujarnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024