Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno meminta agar pihak Pelindo IV membangun proyek dengan ketahanan 30 tahun ke depan.
"Proyek yang dibangun nanti baik di Makassar, Bitung, Ternate, Ambon dan di Papua itu memiliki ketahanan 30 tahun ke depan, jangan hanya 10 tahun saja," kata Rini pada ekspose pengembangan pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Kantor Pelindo IV, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, selain memperhatikan ketahanan proyek, juga harus memperhatikan pelayanan dan fasilitas di terminal penumpang.
Dalam hal ini, lanjut dia, memperhatikan sarana dan prasarananya, bukan hanya bentuk terminalnya sendiri, tetapi juga ketersediaan air bersih untuk penumpang.
"Kedua, pintu gerbang sebagai pintu nasional harus menunjukkan kultur dari daerah itu, misalnya tembok temboknya atau atapnya mencirikan budaya setempat perlu di kedepankan," katanya.
Kehadiran menteri BUMN di Makassar telah dijadwalkan pekan lalu, namun batal. Saat ini setelah dilaksanakan menghadiri pertemuan dengan pihak PT Pelindo, Kadis Perhubungan dan Informatika Sulsel dan pihak terkait lainnya, menteri BUMN meninjau terminal Pelabuhan Makassar.
Kemudian melanjutkan perjalanan ke PT Industri Kapal Indonesia (IKI) bersama rombongan dengan menumpangi kapal tonda sekitar 20 menit melintasi perairan Makassar.
Setiba di lokasi, menteri BUMN menyimak ekspose kinerja dan prospek PT IKI dan melakukan peninjauan lapangan.
Kehadiran menteri BUMN di Makassar, juga dijadwalkan mengunjungi lokasi dan kantor PT Perkebunan Nusantara (PT PN) XIV di Kabupaten Takalar. Kemudian kembali ke Jakarta pada sore hari. Yuniardi
"Proyek yang dibangun nanti baik di Makassar, Bitung, Ternate, Ambon dan di Papua itu memiliki ketahanan 30 tahun ke depan, jangan hanya 10 tahun saja," kata Rini pada ekspose pengembangan pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Kantor Pelindo IV, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, selain memperhatikan ketahanan proyek, juga harus memperhatikan pelayanan dan fasilitas di terminal penumpang.
Dalam hal ini, lanjut dia, memperhatikan sarana dan prasarananya, bukan hanya bentuk terminalnya sendiri, tetapi juga ketersediaan air bersih untuk penumpang.
"Kedua, pintu gerbang sebagai pintu nasional harus menunjukkan kultur dari daerah itu, misalnya tembok temboknya atau atapnya mencirikan budaya setempat perlu di kedepankan," katanya.
Kehadiran menteri BUMN di Makassar telah dijadwalkan pekan lalu, namun batal. Saat ini setelah dilaksanakan menghadiri pertemuan dengan pihak PT Pelindo, Kadis Perhubungan dan Informatika Sulsel dan pihak terkait lainnya, menteri BUMN meninjau terminal Pelabuhan Makassar.
Kemudian melanjutkan perjalanan ke PT Industri Kapal Indonesia (IKI) bersama rombongan dengan menumpangi kapal tonda sekitar 20 menit melintasi perairan Makassar.
Setiba di lokasi, menteri BUMN menyimak ekspose kinerja dan prospek PT IKI dan melakukan peninjauan lapangan.
Kehadiran menteri BUMN di Makassar, juga dijadwalkan mengunjungi lokasi dan kantor PT Perkebunan Nusantara (PT PN) XIV di Kabupaten Takalar. Kemudian kembali ke Jakarta pada sore hari. Yuniardi