Makassar (ANTARA Sulsel) - PT Vale bekerja sama A+CRS dan Yayasan Aliksa Organik mengelar pelatihan pertanian dengan mengunakan metode "System of Rice Intensification" (SRI) Organik untuk mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan.

"Hasil yang dicapai dari penerapan SRI Organik ini untuk meningkatnya pendapatan dan kesehatan masyarakat tani serta menumbuhkan kemandirian petani memanfaatkan potensi lokal, kearifan lokal," kata Manager Social Development Program PT Vale, Busman Dahlan Shirat di Makassar, Kamis

Menurut dia, metode tersebut selain bermanfaat bagi keseimbangan alam juga membawa dampak positif bagi kesehatan petani dan masyarakat umum dalam pengguaan pupuk organik sehingga akan terjadinya daur aliran energi dan siklus nutrisi berkesinambungan secara ekologis.

Pelatihan SRI Organik ini, lanjutnya melibatkan 18 petani di Desa Libukang mandiri, Kecamatan Towuti, 32 orang petani di Desa Ledu-ledu, Wasupondadan dan 22 peserta dari tenaga teknis penyuluh pertanian Badan penyuluh pertanian, perkebunan, peternakan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Luwu Timur.

Paimin salah satu petani pada kesempatan itu menyatakan pelatihan tersebut sangat memuaskan sehingga dirinya berharap SRI organik tersebut merupakan jalan bagi kelompok tani untuk bisa sukses panen.

"Sudah enam tahun saya bertani tapi hasil masih jauh dari memuaskan. Saya berharap SRI Organik ini jalan bagi saya dan anggota kelompok tani untuk bisa sukses," ujar Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Mahalona itu.

Ia menyebutkan pernah merasakan hasil panen 18 ton gabah dari tiga hektare sawah yang digarapnya. Namun kini produktivitas lahan terus menurun bahkan pernah hanya panen 7 kwintal gabah per hektare.

Beberapa faktor ditengarai menjadi penyebabnya, antara lain menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah akibat penggunaan unsur kimia sintetik, baik pupuk maupun pestisida.

Ketua Yayasan Aliksa Organik SRI, Alik Sutaryat mengatakan, penggunaan unsur kimia mengakibatkan mikroba di dalam tanah tidak berfungsi sehingga aliran energi dari bawah kepermukaan tanah tidak seimbang yang pada akhirnya pasokan nutrisi dari tanah sangat kurang atau bahkan terhenti total.

"Penggunaan pupuk dan pestisida sintetis yang terus-menerus dan berlebihan mengakibatkan rantai makanan terputus sehingga hama leluasa berkembangbiak pada akhirnya membuat petani gagal panen," ujarnya.

Budidaya tanaman padi metode SRI Organik, kata dia, telah dikembangkan di berbagai lokasi di Indonesia yang menunjukkan adanya peningkatan hasil. Hal itu membuktikan penggunaan pupuk organik menjadi komponen yang paling penting dalam mendukung pertumbuhan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Ketua Kelompok Tani Mina Padi Manggis, Yuli Sumule menambahkan, selama ini dirinya sudah menjalankan pertanian organik, meskipun tidak sepenuhnya. Namun setelah mendapatkan pengarahan dan penambahan ilmu, dirinya tidak akan lagi mengunakan pupuk kimia.

"Kalau ada hama, saya masih pakai racun kimia. Setelah dapat pelatihan SRI Organik ini, saya mau pakai bahan organik total untuk sawah saya seratus persen," tambahnya. FC Kuen

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024