Ambon (ANTARA Sulsel) - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Maluku meminta manajemen RSUD Haulussy, Kudamati Ambon, memperbaiki tempat penampungan sampah (TPS) limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diduga menjadi sumber bau busuk dan tercium warga sekitar.

"Kami telah mengeluarkan dan menyampaikan rekomendasi kepada RSUD Haulussy Ambon untuk segera memperbaiki TPS limbah B3 sehingga tidak menimbulkan bau busuk seperti yang tercium warga sekitar selama ini," kata Kepala Bapedalda Maluku, Vera Tomasoa di Ambon, Sabtu.

Vera mengaku telah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan untuk mengetahui sumber bau busuk yang dikeluhkan warga yang bermukim disekitar RSUD tersebut selama dua bulan terakhir.

Hasil peninjauan dan pemeriksaan diketahui dua unit inseminator rumah sakit milik Pemprov Maluku tersebut rusak dan tidak dapat difungsikan untuk mengolah sampah limbah B3.

Karena itu, Bapedalda Maluku meminta puhak RSUD untuk segera melakukan perbaikan terhadap dua inseminator tersebut, sehingga bisa dioperasikan untuk mengolah limbah B3 yang dihasilkan.

Selain itu, dilakukan renovasi dan perbaikan terhadap TPS yang menampung limbah B3 karena kondisinya tidak sesuai untuk menampung semua limbah rumah sakit dan karakteristiknya tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit yang berada di tengah pemukiman warga.

Selain itu, Bapedalda Maluku juga meminta RSUD untuk mempercepat penyelesaian dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) yang hingga kini masih diproses.

RSUD juga diminta untuk mengevaluasi ulang sekaligus memindahkan TPS limbah B-3 yang letaknya hanya sekitar 10 meter dari ruang gizi.

"Letak TPS limbah B3 hanya sekitar 10 meter dari ruang gizi yang juga berfungsi sebagai tempat memasak makanan bagi pasien rumah sakit sehingga dikhawatirkan akan berdampak bagi kesehatan para pasien," katanya.

Vera berharap rekomendasi yang telah disampaikan pada Selasa (10/3) dapat segera ditindak lanjuti pihak manajemen rumah sakit tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari.

Sedangkan menyangkut kondisi instalasi pengolahan Air limbah (IPAL) milik RSUD tersebut, yang sebelumnya diduga menjadi sumber bau busuk yang tercium masyarakat, Vera Tomasoa mengatakan, dalam kondisik baik dan memenuhi syarat yang ditentukan.

"Bau busuk yang tercium oleh warga sekitar rumah sakit bukan berasal dari Ipal, tetapi berasal dari limbah B-3 yang ditampung pada TPS yang berada di dekat ruang gisi RSUD Haulussy," katanya.

Dia menandaskan, tim Bapedalda Maluku telah melakukan pengecekan terhadap Ipal RSUD sebanyak dua kali dan berfungsi dengan baik. S. Muryono

Pewarta : Jimmy Ayal
Editor :
Copyright © ANTARA 2024