Kendari (ANTARA Sulsel) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Alamsyah Lotunani mengatakan, rombongan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sulawesi Selatan akan melakukan studi banding di Kota Kendari, 24-26 Maret 2015.

"Kami sudah menerima surat pemberitahuan dari Pemprov Sulsel terkait kedatangan rombongan tersebut bersama Kepala BLH dan Kepala Dinas Kebersihan kabupaten kota se-Sulsel untuk mengetahui cara Pemkot Kendari dalam pengelolaan lingkungan, terutama pengelolaan sampah," kata Alamsyah, di Kendari, Senin.

Menurut dia, tujuan utama kedatangan rombongan dari Sulsel tersebut untuk melihat langsung pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Puuwatu Kendari, yang sudah menjadi percontohan di Indonesia.

"TPA Sampah Puuwatu ini sudah dikenal menjadi percontohan karena bisa menghasilkan gas metan dari sampah, sehingga banyak daerah yang tertarik untuk melihat langsung," katanya.

Meskipun sudah menjadi daerah tujuan untuk belajar kelola sampah, namun pihaknya tetap merasa bahwa masih banyak yang perlu dibenahi di TPA agar tidak mengecewakan orang yang berkunjung.

Selama ini, lanjutnya, sudah sekitar 50 lebih pemda kabupaten kota yang berkunjung ke TPA Sampah Puuwatu Kendari dengan tujuan yang sama, yakni belajar pengelolaan TPA sampah agar bisa menghasilkan gas metan.

"Tidak hanya pengunjung dari dalam negeri, LSM internasional dari Jerman juga telah mengunjungi TPA Puuwatu," katanya.

Selain mengunjungi TPA Sampah Puuwatu Kendari, rombongan tersebut juga akan mengunjungi kompleks Kampung Mandiri Energi Kendari, Sekolah Ramah Lingkungan SD 11 Mandonga, pasar Sentral Kendari dan kawasan Pedagang Kaki Lima Kendari atau dikenal dengan sebutan Pedys Market.

"Titik-titik yang akan dikunjungi tersebut merupakan ikon Kendari karena menjadi obyek kunjungan setiap Pemda atau pegiat lingkungan yang berkunjung ke daerah ini," katanya. F.C. Kuen

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024