Manado (ANTARA Sulsel) - Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Ignatius Adhi mengatakan, sinergitas dan optimalisasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mampu mengendalikan inflasi di daerah.

"Pengendalian inflasi daerah akan difokuskan pada sinergi dan optimalisasi setiap kegiatan rutin SKPD khususnya dalam penanganan kenaikan harga bahan pokok beras," kata Ignatius, di Manado, Selasa.

Ignatius mengatakan, dalam rangka pengendalian inflasi, BI dan pemerintah pusat serta daerah terus berkoordinasi dalam wadah tim pengendali inflasi daerah (TPID).

Pada Maret 2015 telah diadakan rapat teknis koordinasi pengendalian inflasi berturut-turut dari Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Minahasa Tenggara, Minahasa dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Hasil dari berbagai rapat yang dilakukan di bulan Maret 2015, bahwa SKPD perlu dioptimalkan sehingga inflasi bisa dikendalikan hingga stabil.

"Terpantau di beberapa tempat di Minahasa Tenggara, Bolmong Utara terjadi kenaikan harga beras yang dipicu oleh berkurangnya pasokan beras pada Bulog dan keterlambatan distribusi," jelasnya.

Salah satu upaya, katanya, yang akan dilakukan yaitu dengan pemberlakuan operasi pasar khusus untuk komoditas beras di beberapa tempat.

Bulog, katanya, melakukan OP beras di pasar tradisional dan pemukiman padat penduduk golongan menengah ke bawah.

Sehingga, katanya, harga beras mulai berangsur turun dari Rp13 ribu per kilogram hingga mencapai Rp11.500 per kg. G. Merung


Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024