Kupang (ANTARA Sulsel) - Perusahaan milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, PT Flobamor akan menyediakan satu kapal feri untuk melayani peziarah Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur dari wilayah daratan Timor.
"Para peziarah itu tidak dipungut biaya karena anggaran untuk pengoperasian kapal itu disiapkan oleh Pemprov NTT," kata Direktur Utama PT Flobamor, Hironimus Soriwutun kepada wartawan di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan, pengoperasian kapal feri melayani para peziarah Semana Santa atas kerja sama antara Pemprov dengan PT Flobamor. Belum diputuskan feri mana yang akan melayani para peziarah dimaksud.
Saat ini, katanya telah disiapkan dua kapal feri yakni KMP Ile Boleng dan KMP Sirung. Kapal untuk mengangkut para peziarah itu akan berangkat dari Kupang pada 1 April dan tiba kembali di Kembali di Kupang pada 6 April.
"Selama berada di Larantuka, kapal akan melayani para peziarah dalam rangkaian perayaan Semana Santa," jelasnya.
Dia menyampaikan, para peziarah yang menggunakan jasa kapal feri yang disiapkan itu adalah orang- orang yang direkomendasikan pemerintah. Sebagai operator, PT Flobamor tidak menambah peziarah atau penumpang lain di luar rekomendasi.
Pihaknya akan menggelar rapat teknis dengan pemerintah terkait pengaturan para peziarah. Misalkan, para peziarah dilengkapi kartu identitas atau tanda pengenal sehingga mereka yang menumpang kapal adalah mereka yang terdaftar atau direkomendasikan.
"Saya sudah ingatkan semua kru kapal agar melayani para pengguna jasa terutama para peziarah Semana Santa dengan prima sehingga mereka merasa nyaman selama berada di kapal," tuturnya.
Tentang kapasitas kapal, mantan anggota DPRD Kota Kupang ini menyebutkan, berkisar antara 800 sampai 900 orang. Jika para peziarah yang akan diberangkatkan sebanyak itu, tentunya sangat padat yang mengakibatkan para peziarah tidak nyaman selama pelayaran.
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang lebih representatif agar para peziarah bisa merasa nyaman dan pelayaran pun menyenangkan. Karena alokasi dana yang disiapkan pemerintah saat ini pas-pasan, maka kondisi yang akan terjadi selama pelayaran tidak terlalu menyenangkan para peziarah.
Terpisah Kepala Bidang Lalu Lintas dan Penyeberangan Dinas Perhubungan NTT, Marsel Tupen Masan mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp250 juta untuk para peziarah Semana Santa di Larantuka.
"Anggaran yang disiapkan ini tentunya tidak meliputi para peziarah dari Kupang yang hendak mengikuti prosesi Semana Santa di Larantuka,¿ katanya.
Menurutnya, jumlah peziarah yang diakomodasi oleh pemerintah sebanyak 1.300 orang yang diambil dari paroki-paroki di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya, dengan jumlah peziarah setiap paroki sebanyak 100 orang.
Marsel menambahkan, para peziarah yang difasilitasi ini menggunakan kapal feri yang dikelola PT Flobamor. Jika terjadi lonjakan penumpang, pemerintah sudah menyiapka feri cadangan milik PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang.
"Para peziarah itu tidak dipungut biaya karena anggaran untuk pengoperasian kapal itu disiapkan oleh Pemprov NTT," kata Direktur Utama PT Flobamor, Hironimus Soriwutun kepada wartawan di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan, pengoperasian kapal feri melayani para peziarah Semana Santa atas kerja sama antara Pemprov dengan PT Flobamor. Belum diputuskan feri mana yang akan melayani para peziarah dimaksud.
Saat ini, katanya telah disiapkan dua kapal feri yakni KMP Ile Boleng dan KMP Sirung. Kapal untuk mengangkut para peziarah itu akan berangkat dari Kupang pada 1 April dan tiba kembali di Kembali di Kupang pada 6 April.
"Selama berada di Larantuka, kapal akan melayani para peziarah dalam rangkaian perayaan Semana Santa," jelasnya.
Dia menyampaikan, para peziarah yang menggunakan jasa kapal feri yang disiapkan itu adalah orang- orang yang direkomendasikan pemerintah. Sebagai operator, PT Flobamor tidak menambah peziarah atau penumpang lain di luar rekomendasi.
Pihaknya akan menggelar rapat teknis dengan pemerintah terkait pengaturan para peziarah. Misalkan, para peziarah dilengkapi kartu identitas atau tanda pengenal sehingga mereka yang menumpang kapal adalah mereka yang terdaftar atau direkomendasikan.
"Saya sudah ingatkan semua kru kapal agar melayani para pengguna jasa terutama para peziarah Semana Santa dengan prima sehingga mereka merasa nyaman selama berada di kapal," tuturnya.
Tentang kapasitas kapal, mantan anggota DPRD Kota Kupang ini menyebutkan, berkisar antara 800 sampai 900 orang. Jika para peziarah yang akan diberangkatkan sebanyak itu, tentunya sangat padat yang mengakibatkan para peziarah tidak nyaman selama pelayaran.
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang lebih representatif agar para peziarah bisa merasa nyaman dan pelayaran pun menyenangkan. Karena alokasi dana yang disiapkan pemerintah saat ini pas-pasan, maka kondisi yang akan terjadi selama pelayaran tidak terlalu menyenangkan para peziarah.
Terpisah Kepala Bidang Lalu Lintas dan Penyeberangan Dinas Perhubungan NTT, Marsel Tupen Masan mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp250 juta untuk para peziarah Semana Santa di Larantuka.
"Anggaran yang disiapkan ini tentunya tidak meliputi para peziarah dari Kupang yang hendak mengikuti prosesi Semana Santa di Larantuka,¿ katanya.
Menurutnya, jumlah peziarah yang diakomodasi oleh pemerintah sebanyak 1.300 orang yang diambil dari paroki-paroki di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya, dengan jumlah peziarah setiap paroki sebanyak 100 orang.
Marsel menambahkan, para peziarah yang difasilitasi ini menggunakan kapal feri yang dikelola PT Flobamor. Jika terjadi lonjakan penumpang, pemerintah sudah menyiapka feri cadangan milik PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang.
"Namun mereka yang menggunakan feriy milik PT ASDP, harus membayar sesuai tarif yang berlaku," ujarnya. A.J.S. Bie