Jakarta, (ANTARA Sulsel) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyerahkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (SPT PPh OP) Tahun Pajak 2014 yang diikuti oleh sejumlah menteri lain di Jakarta, Senin.

"Ini untuk memberikan contoh kepada masyarakat, semua harus jadi pembayar pajak yang baik," kata Sofyan saat memberikan sambutan dalam seremoni yang ikut disaksikan Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat itu.

Sofyan mengatakan saat ini masih banyak wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban perpajakan. Untuk itu, ia mengharapkan tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak di masa mendatang makin membaik.

"Kalau tidak membayar secara benar, kemampuan negara untuk memberikan layanan kepada masyarakat sangat terbatas. Saya yakin masyarakat Indonesia bertanggung jawab pada nasib bangsa dan membayar pajak sesuai yang ditetapkan UU," katanya.

Selain Sofyan, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Kepala BKPM Franky Sibarani ikut hadir untuk menyerahkan SPT PPh OP Tahun Pajak 2014 melalui drop box.

Secara simbolis, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ikut menyerahkan SPT, namun mereka sudah menyampaikan SPT Tahun Pajak 2014 melalui sistem e-filling.

Sementara, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Saleh Husein, meskipun ikut hadir dalam acara tersebut, namun telah menyampaikan SPT Tahun Pajak 2014 sejak beberapa hari yang lalu.

Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito menambahkan upaya ekstra akan dilakukan pegawai pajak untuk mendorong peningkatan penerimaan pajak, setelah batas waktu penyampaian SPT PPh OP Tahun Pajak 2014 berakhir pada 31 Maret 2015.

Berbagai upaya ekstra tersebut antara lain mencari potensi kurang bayar dari penyampaian SPT wajib pajak tahun-tahun sebelumnya, memberlakukan "sunset policy" dan meningkatkan upaya ekstensifikasi lainnya untuk mencari tambahan pajak baru.

Sigit mengatakan upaya ekstra itu juga dilakukan untuk mengejar penerimaan pajak yang dalam tiga bulan pertama 2015 baru mencapai Rp170 triliun atau relatif rendah dibandingkan realisasi pajak pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.

Pewarta : Satyagraha
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024