Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Perjuangan Ikatan Lintas Pegawai Universitas Sulawesi Barat (ILP Unsulbar) yang terdiri atas dosen dan staf untuk menjadi PNS siap untuk dikomunikasikan langsung dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Jakarta.
"Perjuangan ILP Unsulbar terus berlanjut, kali ini para pegawai Unsulbar tersebut menghimpun dukungan dari sejumlah tokoh di Provinsi Sulawesi Barat yang bermukim di dalam dan luar Sulbar, salah satunya mantan Menko Kesra Basri Hasanuddin yang juga mantan Rektor Unhas," kata Wakil Ketua ILP bidang advokasi Zainuddin Losi, di Majene, Minggu.
Ia menjelaskan, dukungan dari tokoh nasional asal Sulbar, Basri Hasanuddin sangat berharga dalam upaya perjuangan ke pemerintah pusat agar lebih 300 dosen dan staf Unsulbar segera diangkat menjadi PNS.
Menurutnya, dukungan Basri dengan ketokohannya serta jaringan di pemerintahan sangat berguna dalam memuluskan upaya para pegawai Unsulbar menjadi pegawai negeri sipil.
"Dukungan terus mengalir, selain Pak Basri, sebelumnya pak Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin juga telah memberi restu agar kami para dosen dan staf ini diakomodir pemerintah pusat menjadi PNS, Insya Allah perjuangan akan terus kami lanjutkan apalagi ILP Unsulbar telah menjadi bagian dari ILP nasional," kata Losi.
Dosen Ilmu Politik alumni Universitas di Kuala Lumpur ini menjelaskan, Unsulbar bergabung dengan lebih 30 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB ) di seluruh Indonesia dengan misi utama memperjuangkan agar SDM di perguruan tinggi yang awalnya swasta kemudian menjadi negeri dapat diangkat menjadi PNS.
Sementara itu Basri Hasanuddin yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku mengapresiasi perjuangan para dosen dan staf Unsulbar untuk menjadi PNS.
Menurut Basri yang juga mantan duta besar di Iran ini, para dosen dan staf itu sudah lama mengabdi di Unsulbar sejak perguruan tinggi yang berada di kelurahan Tande, Majene itu masih swasta sehingga sangat wajar diangkat menjadi PNS.
Basri menyatakan, setelah mengambil alih aset, administrasi, pemerintah pusat juga harus mengakomodir para pegawai yang telah mengabdi untuk kemudian dijadikan PNS.
Terkait dengan proses perjuangan menjadi PNS, Basri berpesan agar dalam perjuangan ke pemerintah pusat, berkas dan persyaratan yang dibutuhkan harus dipastikan lengkap.
"Saya siap membantu termasuk mengkomunikasikan perjuangan untuk diangkat menjadi PNS dengan pemerintah pusat misalnya dengan bapak Wapres Jusuf Kalla, insya Allah saya bantu," kata Basri.
Rangkaian perjuangan ILP Unsulbar terkait dengan usaha agar dosen dan staf diangkat langsung menjadi PNS telah berjalan dengan pemutakhiran data dosen dan staf dan pengiriman berkas ke pemerintah pusat.
"Mewakili ILP Unsulbar, saya juga telah ikut pertemuan di Jakarta lintas kementerian dua pekan lalu untuk membicarakan regulasi kepegawaian untuk pengangkatan PNS dari jalur khusus PTNB," kata pengurus ILP Unsulbar lainnya, Wahyu Maulid Adha. Agus Setiawan
"Perjuangan ILP Unsulbar terus berlanjut, kali ini para pegawai Unsulbar tersebut menghimpun dukungan dari sejumlah tokoh di Provinsi Sulawesi Barat yang bermukim di dalam dan luar Sulbar, salah satunya mantan Menko Kesra Basri Hasanuddin yang juga mantan Rektor Unhas," kata Wakil Ketua ILP bidang advokasi Zainuddin Losi, di Majene, Minggu.
Ia menjelaskan, dukungan dari tokoh nasional asal Sulbar, Basri Hasanuddin sangat berharga dalam upaya perjuangan ke pemerintah pusat agar lebih 300 dosen dan staf Unsulbar segera diangkat menjadi PNS.
Menurutnya, dukungan Basri dengan ketokohannya serta jaringan di pemerintahan sangat berguna dalam memuluskan upaya para pegawai Unsulbar menjadi pegawai negeri sipil.
"Dukungan terus mengalir, selain Pak Basri, sebelumnya pak Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin juga telah memberi restu agar kami para dosen dan staf ini diakomodir pemerintah pusat menjadi PNS, Insya Allah perjuangan akan terus kami lanjutkan apalagi ILP Unsulbar telah menjadi bagian dari ILP nasional," kata Losi.
Dosen Ilmu Politik alumni Universitas di Kuala Lumpur ini menjelaskan, Unsulbar bergabung dengan lebih 30 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB ) di seluruh Indonesia dengan misi utama memperjuangkan agar SDM di perguruan tinggi yang awalnya swasta kemudian menjadi negeri dapat diangkat menjadi PNS.
Sementara itu Basri Hasanuddin yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku mengapresiasi perjuangan para dosen dan staf Unsulbar untuk menjadi PNS.
Menurut Basri yang juga mantan duta besar di Iran ini, para dosen dan staf itu sudah lama mengabdi di Unsulbar sejak perguruan tinggi yang berada di kelurahan Tande, Majene itu masih swasta sehingga sangat wajar diangkat menjadi PNS.
Basri menyatakan, setelah mengambil alih aset, administrasi, pemerintah pusat juga harus mengakomodir para pegawai yang telah mengabdi untuk kemudian dijadikan PNS.
Terkait dengan proses perjuangan menjadi PNS, Basri berpesan agar dalam perjuangan ke pemerintah pusat, berkas dan persyaratan yang dibutuhkan harus dipastikan lengkap.
"Saya siap membantu termasuk mengkomunikasikan perjuangan untuk diangkat menjadi PNS dengan pemerintah pusat misalnya dengan bapak Wapres Jusuf Kalla, insya Allah saya bantu," kata Basri.
Rangkaian perjuangan ILP Unsulbar terkait dengan usaha agar dosen dan staf diangkat langsung menjadi PNS telah berjalan dengan pemutakhiran data dosen dan staf dan pengiriman berkas ke pemerintah pusat.
"Mewakili ILP Unsulbar, saya juga telah ikut pertemuan di Jakarta lintas kementerian dua pekan lalu untuk membicarakan regulasi kepegawaian untuk pengangkatan PNS dari jalur khusus PTNB," kata pengurus ILP Unsulbar lainnya, Wahyu Maulid Adha. Agus Setiawan