Makassar, (ANTARA Sulsel) - Senior Resident Representative IMF for Indonesia, Benedict Bingham, memberikan apresiasi terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang atraktif dan bisa menjadi referensi di Indonesia.

"Sulsel memiliki potensi yang sangat besar dan luas yang dapat digali dan dikembangkan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonominya," kata Benedict saat diskusi Forum Kebijakan Ekonomi di Kantor perwakilan Bank Indonesia, Makassar, Kamis.

Ben mengatakan Sulsel bagaikan tanker yang besar dan kuat dalam mendorong serta menopang perekonomian Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Ben bahkan merekomendasi beberapa hal seperti membangun konektivitas, meningkatkan porsi anggaran khususnya infrastruktur, menarik investor yang potensial, mempromosikan potensi Sulsel ke luar negeri, hingga meningkatkan iklim investasi.

"Mesti ada kombinasi kebijakan infrastruktur dengan minimalisasi ketidakpastian dalam perekonomian," katanya dalam diskusi tersebut. .

Ia menambahkan kedatangannya dimaksudkan untuk mengkonfirmasi dan menggali informasi terkait kebijakan pembangunan ekonomi Sulsel yang berhasil mendorong perekonomian secara atraktif.

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan yang disertai dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali, sehingga tingkat kemiskinan di Sulsel juga lebih rendah dari rata-rata nasional.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Causa Iman Karana pada diskusi tersebut memaparkan kinerja ekonomi Sulsel tahun 2014 yang tumbuh 7,57 persen atau di atas nasional sekitar 5,1 persen, dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing dalam kisaran 7,5-8,5 persen dan 7,6-8,6 persen.

"Inflasi Sulsel 2014 relatif terkendali meskipun mendapatkan tekanan di akhir tahun, dan diperkirakan akan stabil pada kisaran empat persen kurang lebih satu persen pada tahun 2015 dan 2016," katanya.

Menurut dia untuk kinerja perbankan di Sulsel juga cukup baik dalam mendorong dunia usaha, terlihat dari LDR yang tinggi dan rasio NPL yang cukup terkendali atau di bawah 5 persen.

"Hal ini tentu menjadi modal dasar yang kuat untuk mendorong perekonomian Sulsel untuk semakin tumbuh lebih tinggi secara berkelanjutan dan inklusif,"paparnya saat memimpin diskusi.

Hadir pada kesempatan itu para pemangku kepentingan dan narasumber seperti Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi Sulsel, Kepala SKPD Pemprov Sulsel yakni Bappeda, Disperindag, Dinas Pertanian, Otoritas Jasa Keuangan, Pimpinan Perbankan, Asosiasi Dunia Usaha KADIN, Apindo, REI serta akademisi. 







Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024