Mamuju (ANTARA Sulbar) - Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulawesi Barat menyesalkan tindakan kekerasan aparat polisi terhadap warga sipil di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di daerah tersebut.

"Jika benar aparat Polres Mamuju melakukan tindakan brutal terhadap warga yang saat itu berada di THM, maka kami tentu ikut menyesalkan," kata Sekretaris DPD Gerindra Sulbar, Isra D Pramulya yang dihubungi via telepon di Mamuju, Jumat.

Aksi kekerasan yang dilakukan puluhan aparat kepada sekumpulan pemuda yang mabuk akibat mengkonsumsi minuman alkohol di salah satu THM di Mamuju, terjadi Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 Wita. Para pemuda tersebut bersitegang dengan tamu berambut cepak.

Hanya dalam hitungan menit, puluhan aparat mendatangi THM untuk mengamankan para pemuda mabuk. Namun penggerebekan dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi.

Aksi yang dilakukan petugas keamanan mengakibatkan kawanan pemuda menderita luka pada bagian kepala dan mengalami lebam pada sekucur badannya akibat pukulan.

"Apapun alasannya maka kasus ini harus diusut tuntas oleh aparat demi tegaknya keadilan. Tidak boleh aparat main hakim sendiri," kata Isra.

Kejadian ini, kata dia, juga buntut kegagalan Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagianto yang tidak mampu membina aparatnya.

Isra juga mengatakan Kapolres Mamuju harus bertindak adil dan tegas dalam kasus ini agar tidak menimbulkan interpretasi buruk dari masyarakat terhadap kinerja aparat Polres Mamuju.

"Jika Kapolres tidak sanggup mengatasi persoalan ini maka sebaiknya mundur saja karena perilaku kekerasan aparat sangat bertentangan dengan hukum itu sendiri. Apalagi, Polres itu merupakan pengayom dan pelindung masyarakat," tegas Isra.

Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagianto, belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024