Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang V tahun 2015, dengan menempatkan mahasiswa KKN di 16 desa di dua kabupaten yakni Kabupaten Polewali Mandar dan kabupaten Majene.
"Mahasiswa yang ber-KKN di desa-desa ini diharapkan dapat berperan aktif mendorong pemberdayaan masyarakat desa, dengan ilmu yang selama ini diperoleh di kampus dapat menjadi modal untuk terlibat aktif mendorong masyarakat," kata Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LPPM-PM) Unsulbar, Abdul Kadir Paloloang di Mamuju, Minggu.
Ia menyebutkan, Unsulbar menerangkan untuk KKN kali ini lebih diarahkan untuk program pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan tematik pemberdayaan berdasarkan kebutuhan dan tujuan agar KKN berdaya guna serta berhasil guna.
Kadir menjelaskan masyarakat desa dengan potensi sumber daya yang dimiliki termasuk kearifan lokal dapat menjadi energi untuk meningkatkan kesejahteraan.
Contohnya kata dia, mahasiswa Fakultas Ekonomi dari jurusan Manajemen dan Akuntansi misalnya saat berada di desa dapat mendorong pemberdayaan lembaga-lembaga di desa melalui ilmu manajemen dan atau pembenahan laporan keuangan.
Ketua P2KKN Unsulbar Nurlela Tasrif menambahkan, mahasiswa ber-KKN di desa selama 40 hari, diharapkan dengan waktu tersebut, peserta KKN dapat menumbuhkembangkan potensi yang ada di desa.
Nurlela yang juga dosen Agrobisnis Unsulbar menjelaskan 16 desa yang ditempati mahasiswa KKN Unsulbar gelombang V ini antara lain di kecamatan Tapango, kecamatan Balanipa di Kabupaten Polewali Mandar. Sedangkan untuk di kabupaten Majene mahasiswa ber-KKN di desa yang ada di Kecamatan Tammerodo Sendana serta kecamatan Pamboang.
"Pemberdayaan masyarakat itu sesuai misi kampus Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri di Sulbar, kita berharap pemberdayaan itu dimulai dengan tersedianya data awal tentang potensi masyarakat di desa-desa, data itu tentunya dapat juga menjadi objek penelitian dan pengabdian di kampus sesuai Tri Darma Perguruan Tinggi," jelas Nurlela. FC Kuen
"Mahasiswa yang ber-KKN di desa-desa ini diharapkan dapat berperan aktif mendorong pemberdayaan masyarakat desa, dengan ilmu yang selama ini diperoleh di kampus dapat menjadi modal untuk terlibat aktif mendorong masyarakat," kata Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LPPM-PM) Unsulbar, Abdul Kadir Paloloang di Mamuju, Minggu.
Ia menyebutkan, Unsulbar menerangkan untuk KKN kali ini lebih diarahkan untuk program pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan tematik pemberdayaan berdasarkan kebutuhan dan tujuan agar KKN berdaya guna serta berhasil guna.
Kadir menjelaskan masyarakat desa dengan potensi sumber daya yang dimiliki termasuk kearifan lokal dapat menjadi energi untuk meningkatkan kesejahteraan.
Contohnya kata dia, mahasiswa Fakultas Ekonomi dari jurusan Manajemen dan Akuntansi misalnya saat berada di desa dapat mendorong pemberdayaan lembaga-lembaga di desa melalui ilmu manajemen dan atau pembenahan laporan keuangan.
Ketua P2KKN Unsulbar Nurlela Tasrif menambahkan, mahasiswa ber-KKN di desa selama 40 hari, diharapkan dengan waktu tersebut, peserta KKN dapat menumbuhkembangkan potensi yang ada di desa.
Nurlela yang juga dosen Agrobisnis Unsulbar menjelaskan 16 desa yang ditempati mahasiswa KKN Unsulbar gelombang V ini antara lain di kecamatan Tapango, kecamatan Balanipa di Kabupaten Polewali Mandar. Sedangkan untuk di kabupaten Majene mahasiswa ber-KKN di desa yang ada di Kecamatan Tammerodo Sendana serta kecamatan Pamboang.
"Pemberdayaan masyarakat itu sesuai misi kampus Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri di Sulbar, kita berharap pemberdayaan itu dimulai dengan tersedianya data awal tentang potensi masyarakat di desa-desa, data itu tentunya dapat juga menjadi objek penelitian dan pengabdian di kampus sesuai Tri Darma Perguruan Tinggi," jelas Nurlela. FC Kuen