Makassar (ANTARA Sulsel) - General Manager Regulated Agent, Terminal Kargo Bandara Hasanuddin Sirajuddin mengatakan, sekitar 60 persen barang ke luar dari Sulsel adalah hasil perikanan dan hasil laut.

"Jadi sebagian besar barang yang dikirim ke luar Sulsel itu adalah `marine product` atau hasil laut," kata Sirajuddin disela-sela peninjauan Wakil Gubernur Sulsel H Agus Arifin Nu`mang di Terminal Kargo, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, selain komoditi hasil perikanan atau hasil laut yang dikirim, 40 persen lainnya adalah sayuran seperti cabai. Sedang sisanya adalah garmen.

Mengenai volume barang yang diberangkat dari Sulsel ke sejumlah provinsi lainnya atupun ke luar negeri, rata-rata 50 ton - 60 ton per hari.

"Hanya saja untuk pengiriman barang ke luar negeri, itu sebagian besar masih melalui Jakarta. Jadi belum ada penerbangan langsung ke negara tujuan," katanya.

Adapun negara tujuan dari komoditi ekspor Sulsel, Sirajuddin mengatakan, umumnya ke Singapura, Hongkong dan Amsterdam.

Sementara barang yang masuk di Sulsel, rata-rata 70 - 80 ton per hari baik berupa bahan makanan, suku cadang dan sebagainya.

"Arus barang masuk dan keluar di terminal kargo ini terus meningkat, sehingga ke depan dipikirkan untuk memperluas `space` terminal kargo ini," katanya.

Terkait dengan perluasan terminal kargo di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, pihak PT Angkasa Pura I sudah merencanakan untuk membangun terminal kargo di sebelah utara menara atau sekitar kawasan bandara lama di Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024