Sorong, Papua Barat (ANTARA Sulsel) - Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat, Papua Barat meningkat pesat pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Dari tahun 2007 hingga tahun 2013, rata-rata setiap tahun terjadi peningkatan jumlah wisatawan asing sekitar 1.000 hingga 1.500 orang, namun pada tahun 2014 jumlah wisatawan asing meningkat hingga lebih dari 2000 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Koordinator Staf Layanan Jasa Pemeliharaan Lingkungan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Raja Ampat, Amy Sarta di Sorong, Papua Barat, Senin.

Dari total jumlah wisatawan lokal maupun asing yang mencapai 14.000 orang pada tahun 2014, kata dia, sekitar 90 persen diantaranya merupakan wisatawan asing.

"Paling banyak berasal dari Amerika, namun pada tahun 2014 jumlah wisatawan Cina dan Rusia juga meningkat pesat," ujarnya.

Meningkatnya jumlah wisatawan asal Negeri Tirai Bambu tersebut, menurut Amy, merupakan dampak dari gencarnya upaya promosi pariwisata yang telah dilakukan.

"Cina merupakan pasar utama promosi pariwisata dalam dua tahun terakhir," kata dia.

Sementara datangnya wisatawan dari Rusia, lanjutnya, didukung oleh para operator kapal asal Rusia yang melakukan bisnis di Raja Ampat seperti operator Liveaboard.

"Para operator kapal yang melakukan bisnis di Raja Ampat sebenarnya adalah tim promotor nomor satu untuk Raja Ampat," ujarnya.

Raja Ampat, lanjutnya, ramai dikunjungi wisatawan mulai bulan Oktober hingga April, dan puncaknya pada bulan Desember hingga Januari. Sementara low seasons berlangsung antara Mei hingga Agustus.

Untuk memasuki KKP Raja Ampat, wisatawan dikenakan Tarif Layanan Pemeliharaan Jasa Lingkungan sebesar Rp500 ribu untuk wisatawan lokal, dan Rp1 juta untuk wisatawan asing.

Wisatawan kemudian akan memperoleh Kartu Tanda Masuk yang berlaku untuk satu tahun. Kartu tersebut dapat diperoleh di Kantor Pusat Informasi Konservasi dan Pariwisata Raja Ampat di Sorong dan ibu kota Raja Ampat Waisai.  Agus Setiawan

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024