Makassar (ANTARA Sulsel) - Seorang waria bernama Zulfikar alias Aurel (21) menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di Jalan Chairil Anwar, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Kejadian diperkirakan sekitar pukul 04.15 WITA. Peluru mengenai perutnya saat hendak mencari pelanggan di tempat tersebut.

"Saya sama Aurel berdiri menunggu pelanggan di depan kantor 911, tiba-tiba ada mobil kijang Innova berwarna abu-abu menghampiri kami lalu membuka kaca mobil sebelah kiri dan langsung menembak," tutur rekan korban Asrul (21) alias Wanda itu.

Ia mengatakan setelah penembakan mobil tersebut langsung bergerak cepat meninggalkan korban yang tidak sadarkan diri dan darah terus mengalir keluar dari tubuhnya.

"Saya dan teman lainnya yang mangkal di situ langsung membawa Aurel ke Rumah Sakit Pelamonia untuk dirawat tetapi karena kritis lalu dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin," ucapnya sedih.

Asrul menceritakan pada saat penembakan tidak terdengar suara letusan namun hanya suara mendesis. Bahkan, dirinya sempat curiga mobil bernomor polisi DD858 SB tersebut berputar-putar di lokasi hingga dua kali

"Sejak awal saya curiga kenapa mobil ini berputar-putar, sepertinya mencari orang, kami pikir pelanggan. Setelah beberapa saat mendekati kami, teman saya ditembaki mereka. Saya yakin Aurel tidak punya masalah dengan orang lain," katanya.

Polisi Resor Ujungpandang bersama Satuan Reskrim Polrestabes Makassar yang menangani perkara ini masih melakukan penyelidikan terkait penembakan tersebut, termasuk jenis senjata yang digunakan pelaku.

Berdasarkan cacatan peristiwa penembakan misterius dan peluru nyasar dan data kepolisian di Makassar yang dihimpun selama dua tahun terakhir 2013 hingga 2015 sebanyak 12 kasus.

Sebelumnya, pada 1 Januari 2015, ibu rumah tangga bernama Hasnia (34), warga jalan Kandea III nomor 287 mendapati luka akibat peluru nyasar yang menembus atap rumahnya saat terbangun dari tidurnya.

Kemudian pada 25 Maret 2015, kasus peluru nyasar juga mengenai mahasiswi Stikes Nani Hasanuddin dibagian paha diketahui bernama Ratnasari (19) di parkiran kampusnya yang berdekatan dengan lapangan tembak diketahui milik Yon Kaveleri TNI AD.

Selanjutnya pada 11 April 2015, seorang buruh lepas bernama Mukram (21) juga terkena peluru di bawah ketiak bagian kiri dan tembus hingga ke paru-paru penembakan terjadi di jalan Sultan Alaudin.

Sementara pada 23 Mei 2014 penembakan misterius juga terjadi di jalan Maccini Gusung mengakibatkan dua orang warga setempat yakni Arman dan Rama daeng Tompo terkena.

Lalu pada 4 Agustus 2014 anak berusia 12 tahun Muhammad Arif (12) sedang bermain bola bersama rekan-rekannya ditembaki oknum polisi Bripka Muslimin pada bagian paha kanannya.

Sedangkan pada 27 Agustus 2014, penembakan terjadi kepada Subhan Alfian (21) dan Harmoko (22) warga jalan Sungai Saddang, Subhan akhirnya meningggal setelah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara.

Pada 2 November 2014, warga jalan Baji Gau, Cenderawasih, Hamid (54), mendapati lubang bekas tembakan pada mobilnya ketika singgah membeli air mineral di toko jalan setempat.

Kejadian penembakan lainnya pada 1 Februari 2013 seorang bocah (13) Fathir Muhammad terkena peluru nyasar di Jalan Baji Gau Cenderawasih dan akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan 35 hari di RS.

Lalu pada 7 Mei 2013 peluru juga mengenai lengan ibu rumah tangga bernama Mirawati. Selanjutnya pada 21 Juni 2013 warga jalan Lembu diketahui bernama Herman menemukan proyektil mengenai mobil dan rumahnya.

Selanjutnya pada 10 September 2013, penembakan juga terjadi di menyusul kasus yang sama terjadi di rumah wartawan ANTV Biro Makassar, Parda Hasugian.

Di akhir tahun, 31 Desember 2013, Nurul Azizah, seorang bocah yang masih duduk di kelas enam SD diterjang peluru saat berbaring menonton televisi di rumahnya di Jalan Urip Sumoharjo.  Sigit Pinardi

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024