Sorong, Papua Barat (ANTARA Sulsel) - Kalangan perempuan di Kofiau dan Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, yang menjadi anggota Koperasi Embun Pagi Raja Ampat Selatan, mengolah ikan tenggiri menjadi abon sebagai pengembangan usaha mereka secara berkelanjutan.

"Ikan tenggiri di sini banyak dan mudah didapat, cukup dipancing saja. Tapi kalau dapat banyak tapi tidak ada pembeli, percuma. Dengan diolah jadi abon bisa tahan lama, harapannya nanti bisa dijual jadi oleh-oleh khas Raja Ampat," kata salah seorang anggota Koperasi Embun Pagi Raja Ampat Selatan Rachel di Kampung Limalas, Kecamatan Misool Timur, Kabupaten Raja Ampat, di Sorong, Senin.

Sebelumnya, kata Rachel, para anggota koperasi telah belajar pengolahan hasil perikanan melalui kunjungan belajar kepada Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az-Zahra Kota Makassar pada 12 April 2015 dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Alga`e Bantaeng Kabupaten Bantaeng pada 13 April 2015.

Kunjungan belajar dan produksi abon ikan tenggiri tersebut, difasilitasi oleh The Nature Conservancy (TNC) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat melalui BLUD UPTD KKP Raja Ampat.

"Pelajaran yang diberikan sangat bermanfaat, dan segera kami praktikkan sepulang dari sana," katanya.

Selain abon ikan, Koperasi Embun Pagi juga memproduksi minyak kelapa, yang saat ini masih dipasarkan secara terbatas di Limalas.

Papua Bird`s Head Portfolio Manager The Nature Conservancy Lukas Rumetna mengatakan pengembangan produksi abon ikan tenggiri, bagian dari upaya mendorong pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis masyarakat.

"Selama ini kita telah mengajak masyarakat Raja Ampat untuk melakukan konservasi. Nah, setelah konservasi dilakukan dan kini hasil perikanan melimpah, bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan dan mengelolanya secara berkelanjutan," kata dia.

Koperasi Embun Pagi, kata dia, nantinya merupakan titik awal pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Misool dan Kofiau, yang akan berkembang menjadi tempat untuk pengelolaan perikanan secara berkelanjutan dengan melakukan kegiatan produksi dan pengolahan hasil-hasil perikanan.

Selain kunjungan belajar, kata Lukas, pihak TNC juga akan memfasilitasi pengurusan izin, tanggal kedaluwarsa, dan sertifikasi halal untuk produk abon ikan tenggiri Raja Ampat.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024