Makassar (ANTARA Sulsel) - Mahasiswa dari berbagai kampus kembali turun ke jalan dengan mengelar unjukrasa memperingari Hari Pendidikan Nasional 2015 di Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu

Berdasarkan pantauan aksi tersebut terpusat di bawah jembatan layang pertempatan Jalan Andi Pengeran Pettarani, Urip Sumoharjo, dan Tol Refomasi.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Makassar terlihat membentangkan spanduk bertuliskan selamatkan generasi baru dan stop diskriminasi pendidikan nasional.

Dalam orasinya menuntut pemerintah memaksimalkan tenaga pendidik serta perbaikan moral guru dan dosen serta tidk korupsi anggaran pendidikan.

Sementara aksi lain di tempat yang sama dari Aliansi Mahasiswa Pinggiran (Sulsel) juga berkumpul dan melakukan orasi yang sebelumnya di depan Kampus Unismuh Makassar.

"Kami menuntut agar kualitas pendidikan ditingkatkan, tangkap pelaku korupsi dana pendidikan," ujar Korlap aksi Irwansyah.

Sedangkan mahasiswa mengatasnamakan Grand dan Forkan juga mengelar aksi di depan kampus Universitas Indonesia Timur jalan Rappocini kemudian beregerak ke pertigaan jalan Hertasning-Pettarani dan menuju jembatan layang dan bergabung dengan mahasiswa lainnya.

Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Gerakan Nasional Pendidikan (GNP) juga terlihat berkumpul di bawah jembatan layang tersebut bersama mahasiswa lainnya.

"Dalam Undang-undang 1945 pasal 31 berisi tentang hak dan kewajiban dalam pendidikan dan kebudayaan. Dan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan mengikuti pendidikan dasar dimana pemerintah wajib membiyayainya," kata Muh Arif Korlap aksi.

Menurut dia, dalam undang-undang negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Termasuk dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional," paparnya.

Aksi lainnya juga dilakukan mahasiswa mengatasnakanam Prodem di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin jalan Sultan Alauddin Makassar dan memnutup sebagian jalan.

Ditempat lainnya mahasiswa fakultas hukum Universitas Satria jalan Veteran Selatan juga mengelar aksi di depan kampus mereka mengkitisi pendidikan yang dinilai belum sejalan dengan amanah Undang-undang dan sempat memacetkan jalan namun hanya sementara.

Aksi seruopa lainnya juga dilakukan mahasiswa UVRI jalan Gunung Bawakaraeng di depan kampusnya dengan menuntup sebagai jalan hingga macet tidak dapat dihindarkan dan menuntut pemerintah agar memperhatikan pendidikan khususnya bagi masyarakat kurang mampu.

Hal yang sama dilakukan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia di kampusnya jalan Urip Sumoharjo dengan menuntut pemerintah dan pihak terkait menjalankan aturan pendidikan sesuai dengan amanah Undang-undang.

"Pemerintah harus peduli bagaiamana mekanisme pendidikan yang baik di Indoensia, oknum tenaga pendidikan tidak boleh melakukan tidakan kekerasan terhadap anak didik dan mendesak agar para koruptor ditangkap untuk dijebloskan ke penjara," kata Yusuf, korlap.

Aksi mahasiswa digelar di berbagai tempat tersebut mengktitisi sejumlah permasalahan pendidikan di Indonesia yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu mereka meminta pemerintah mencari solusi dari semua persoalan pendidikan biak tenaga pendidik, anak didik maupun pendidikan layak dan gratis.

Sebelumnnya, Ikatan Guru Makasaar juga berujukrasa di depan Monumen Mandala menuntut peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik yang dinilai sangat minim.  Agus Setiawan

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024