Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyatakan penimbunan laut dan reklamasi pantai penting dilakukan demi mengatasi sejumlah permasalahan kota.

"Kalau ini tidak ada manfaatnya kepada masyarakat tentu tidak akan kita lakukan. Reklamasi adalah salah satu solusi dalam menangani berbagai macam masalah di kota ini," ujarnya di Makassar, Selasa.

Ramdhan Pomanto mengatakan, salah satu solusi dalam reklamasi pantai adalah mengatasi kurangnya lahan dan semakin banyaknya penduduk kota Makassar.

Bukan cuma itu, yang lebih penting dari reklamasi adalah karena mampu meminimalisir terjadinya abrasi dari pantai dan pesisir. Ini harus dilakukan supaya abrasi tidak mengambil sebagian daratan.

"Reklamasi juga sekaligus mereduksi kerusakan ekosistem secara terencana. Rencana penanganan pantai dan pesisir haruslah berwawasan lingkungan yang berimplikasi pada perubahan sosial secara terukur," katanya.

Danny sapaan akrab wali kota menyatakan, workshop bersama NGO luar negeri seperti Temasek penting, supaya pegawai Pemkot Makassar memahami secara teknis dan perencanaan pembangunan yang berbasis kelautan.

"Kerjasama dengan Temasek yang merupakan satu penggiat pengembangan kualitas sumber daya aparatur yang telah berkiprah cukup lama dan memiliki pengalaman luas di bidangnya," sebutnya.

Danny Pomanto memastikan air laut akan sampai di kawasan jalan Jend Sudirman jika sejak awal tidak dilakukan reklamasi pada kawasan pantai Losari.

Hanya saja, kata ahli perencana tata ruang itu, isu reklamasi sudah masuk ke dalam area politik sehingga terkadang orang terjebak dalam prasangka dan akhirnya melawan logika sebenarnya.

"Terkadang reklamasi dianggap sebagai binatang berbahaya dan harus dibunuh. Padahal kalau kita saksikan negar-negara maju seperti Singapura, Jepang, Dubai dan banyak lagi, semua melakukan reklamasi. Terus apakah pemimpin-peminpin negara itu dikatakan gegabah, kan tidak," ujarnya.

Danny yang juga merupakan konsultan perbatasan pulau-pulau terluar untuk RI ini membeberkan bahwa sepertiga pulau-pulau yang ada di Indonesia mengalami kerusakan akibat abrasi.

"Akibat perubahan iklim, saat ini curah hujan semakin tinggi. Debit air yang dulunya butuh dua minggu, sekarang turun dua hari saja, ini menyebabkan volume air laut bertambah," ucapnya.

Padahal, menurut penelitian, kenaikan air laut setinggi satu centimeter (cm) saja, bisa menyebabkan kerusakan 100 cm di pesisir. Hal inipula yang dianggapnya sebagai hal yang sangat serius. Makanya salah satu jalan untuk menghindari kerusakan lingkungan dan ancaman bencana yakni dengan reklamasi pantai.

Hanya saja, menurut Danny untuk melakukan reklamasi harus memenuhi sejumlah persyarakat yang sudah diatur. Beberapa unsur yang harus diperhatikan diantaranya rekomendasikan para ahli, memperhatikan peraturan reklamasi, harus memenuhi izin prinsip pemanfaatan ruang, rekomendasi BKPRD, izin lokasi reklamasi, serta ijin pelaksanaan reklamasi.  FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024