Mamuju (ANTARA Sulbar) - Sebanyak 343 orang mendaftarkan diri untuk menjadi pendamping desa pada program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3) di Provinsi Sulawesi Barat.

"Pendaftaran PSP3 yang sebelumya dibuka Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di wilayah Sulawesi Barat, telah selesai dan kini tinggal menunggu jadwal tes dari pusat," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Herdin Ismail di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan, tahapan jadwal tes selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap, dan akan ada tiga tes dilaksanakan yakni tes administrasi, tes wawancara dan tes tertulis

Menurut dia, jika terdapat pendaftar tidak memenuhi persyaratan administratif, maka dinyatakan gugur dengan sendirinya dan tidak berhak mengikuti tes wawancara sampai tes tertulis.

"Tes administrasi akan dilakukan lebih awal seperti memeriksa berkas kelengkapan atau persyaratan yang sudah ditentukan dalam program ini, apabila ada yang tidak melengkapi persyaratannya, itu tidak bisa lanjut ke tes selanjutnya," ujarnya.

Ismail mengatakan, dari tes yang dilaksanakan nantinya dan diikuti oleh pendaftar itu maka akan disaring sebanyak 34 orang yang nantinya juga dinyatakan lulus dan akan menjadi pendamping desa sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah pusat.

"Kemenpora akan melaksanakn tes dan akan diumumkan peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 34 orang," ujarnya.

Herdin mengaku, pendaftar PSP3 ini dikhususkan untuk pemuda yang memiliki ijazah S1 dan belum menikah yang nantinya terikat dengan kontrak berdurasi 1 tahun sebagai pendamping desa.

"Yang nantinya lulus akan diberikan gaji besarnya sekitar Rp3 juta per bulan untuk setiap pendamping desa," ujarnya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024