Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan telah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 32 pendaftar bakal calon kepala daerah dan hanya 13 diantaranya yang akan dikirim ke DPP.

"Kami telah menuntaskan semua rangkaian kegiatan seperti fit and propper test-nya, selanjutnya nama-nama yang tersaring akan dikirim ke DPP," ujar Ketua tim fit and proper test, Abd Rahman yang juga pengurus DPW PKB Sulsel, Selasa.

Dia mengatakan, penentuan siapa bakal calon yang akan diusung oleh DPP PKB pada pemilihan kepala daerah khusus untuk empat kabupaten masih harus menunggu keputusan.

Empat dari 11 kabupaten yang menggelar Pilkada langsung dan serentak itu memiliki jumlah kursi lebih dari dua, sehingga cukup potensial untuk mengusung bakal calon kepala daerah.

Sedangkan beberapa kabupaten yang tersisa itu hanya fokus pada posisi bakal calon wakil kepala daerah atau berdasarkan keputusan koalisi partai politik lainnya.

Empat kabupaten yang potensi untuk mengusung bakal calon kepala daerah yakni Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Luwu utara (Lutra), Bulukumba dan Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Dari empat kabupaten itu, ada 13 nama yang kita serahkan ke DPP untuk ditentukan siapa yang akan mendapatkan rekomendasinya. Selanjutnya kita hanya menunggu saja keputusan pusat," katanya.

Nama-nama yang diusulkan ke DPP dan telah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan yakni petahana Bupati Luwu Utara, Muh Arifini Junaid dan penantang Arsyad Kasmar.

Untuk di Kabupaten Pangkep, empat nama yang lolos tes yakni petahana Bupati Syamsuddin A Hamid, Wakil Bupati Rahman Assegaf serta dua lainnya Sangkala Taepe dan Kamrussamad.

Di Kabupaten Bulukumba, tiga nama terjaring yakni Andi Masykur A Sulthan, Prof Dr Achmad Gani dan Fahidin. Di Kabupaten Kepulauan Selayar ada Zaenuddin, Basli Ali, Ince Langke dan Aji Sumarno.

Ketua Garda Bangsa Sulsel Zulfikar Limolang menambahkan, hasil uji kelayakan dan kepatutan kepada Bakal Calon Bupati yang mendaftar di PKB pekan lalu dilakukan untuk mengetahui kemampuan seluruh bakal calon yang mendaftarkan diri sebagai calon bupati di daerah masing-masing.

Kriteria utama dalam proses penjaringan ini mengutamakan program bakal calon, visi, dan jejak rekam. terutama pula kesedian mengusung Mabda Siyasi (idologi) PKB yakni Politik Rahmatan lilalamin.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, PKB tentu pula melihat elektabilitas calon bupati. Dalam proses penjaringan ini tim fit and proper test benar-benar selektif, sesuai dengan amanah DPP PKB, yakni mengusung calon yang paling memenuhi sejumlah indikator," jelasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024