Kendari (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Perindustrian Koperasi (Dsperindagkop) Kendari, memantau dan mewaspadai pergerakan harga sembilan bahan pokok (sembako), menjelang Ramadhan 1436 Hijariah.

"Kami selalu intensif melakukan monitoring terhadap harga sembako di pasaran, terutama dalam menghadapi Ramadhan tahun ini," kata Kepala Disperindagkop Kendari, Syam Alam, di Kendari, Kamis.  

Ia mengatakan, kegiatan pemantauan itu dilakukan di semua pasar tradisional di daerah itu.

Pasar tradisional di Kota Kendari yang menjadi sasaran pemantauan adalah Pasar Lapulu, Pasar Anduohonu, Pasar Baruga, Pasar Bonggoeya, Pasar Basah Mandonga dan Pasar Sentral Kendari.

"Selain itu, kami juga melakukan pemantauan harga sembako di tingkatan distributor yang ada di kota ini," katanya.

 Menurutnya, pemantauan yang dilakukan tersebut guna mengetahui sejauh mana fluktuasi kenaikan harga di tingkat pasar dan distributor, apakah kenaikan pada posisi meresahkan konsumen atau belum.

"Kita juga kerap mengimbau pedagang agar tidak menaikkan harga dengan alasan akan terjadi kelangkaan sembako, karena secara umum dari pantauan kami stok masih aman," ujarnya.

Selain itu, katanya, pihaknya juga mengimbau warga agar tidak ada kepanikan akan kelangkaan sembako jelang Ramadhan, karena kepanikan itu akan memicu keinginan berbelanja secara berlebih karena takut terjadi kelangkaan.

Syam Alam mengakui, terkadang ada fluktuasi harga jelang ramadhan, tetapi itu merupakan mekanisme pasar asalkan tidak terlalu signifikan karena hanya berlangsung sementara.

Namun sejauh ini, katanya, harga sembako di pasaran masih stabil, belum ada pergerakan harga sembako yang sampai pada titik yang meresahkan warga.

"Hasil pantauan itu, akan menjadi dasar apakah diperlukan operasi pasar atau tidak, tergantung kalau konsumen sudah merasa resah," kata Syam Alam.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024