Luwu Timur (ANTARA Sulsel) - PT Vale Indonesia Tbk menganggarkan sekitar Rp32 miliar untuk membangun Taman Tambang Walacea Sawerigading, di Soroako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang sebelumnya merupakan lokasi bekas penambangan.

Supervisor Nursery PT Vale Indonesia Tbk, Erlin Harry di Soroako, Luwu Timur, Kamis, mengatakan, untuk anggaran pembangunan taman yang sudah berjalan beberapa tahun memang dilakukan secara bertahap atau masuk program jangka panjang.

"Kita alokasikan anggarannya setiap tahun. Sejauh ini yang sudah bisa kita lihat seperti Kebun bibit Nursery, peralatan mading park atau alat-alat (bekas penambangan). Untuk kedepannya lagi, kita akan bangun taman kupu-kupu," jelasnya.

Selain itu, taman ini juga sudah memiliki koleksi sebanyak 12 rusa. Jumlah rusa ini pada awalnya hanya sebanyak delapan ekor namun dalam beberapa tahun sudah bisa bertambah.

Mengenai luas taman yang mengambil konsep dari Taman Raya Bogor tersebut, kata dia, menggunakan lahan seluas 110 hektar. Pihaknya juga mengatakan Nursery yang luasnya 2,5 hektar meski menjadi bagian dari taman namun diluar dari luas lokasi taman 110 hektar.

Untuk memaksimalkan konsep pembangunan taman, lanjut dia, pihaknya melibatkan sejumlah peneliti seperti dari LIPI, ITB dan Unhas.

"Ini memang program jangka panjang, namun yang pasti ini bisa menjadi warisan PT Vale nantinya. Ini juga sebagai bentuk komitmen kami dalam rehabilitasi lingkungan bekas galian," katanya.

Sementara untuk Kebun Bibit Nursery, kata dia, sejak beroperasi pada April 2006, sudah menghasilkan ribuan bibit dan telah digunakan untuk merehabilitasi hingga 4.050 hektar dari total area yang telah dieksploitasi seluar 5.000 hektar.

Untuk bibit yang dikembangkan di area itu terdiri dari puluhan jenis tanaman. Jenisnya sendiri terdiri dari dua macam seperti tanaman perintis (tujuh jenis) dan tanaman lokal sebanyak 22 jenis. Untuk tanaman perintis atau pemula diantaranya kayu angin, jabon, sengon, dan johar.

Sementara untuk jenis tanaman asli daerah setempat hingga tanama endemik diantaranya kayu hitam, betao, cemara, belulang, arang-arang, dengen, jambu-jambu, gaharu, kayu asa, kolaka, dan sebagainya. Jenis tamanan lokal ini didapatkan dari sekitar area tambang hasil kerja sama dengan masyarakat setempat.

Menurut dia, untuk tanaman perintis bertujuan memperkaya biodiversitas dan meningkatkan ketahanan pohon dari serangan hama penyakit ketika berada di lahan rehabilitasi.

Selain sebagai tempat pembibitan, tempat itu juga mengembangkan pupuk organik dengan cara membuat cendawan yang bersimbiosis dengan akar yang ditularkan melalui tanaman sorgun.

"Untuk tanaman sebanyak 700 bibit itu menampung seluas 120 hektar. Keberadaan Kebun Bibit Nursery PT Vale ini memang penting untuk tujuan rehabilitasi lingkungan bekas tambang," ujarnya. ***3***

(T.KR-AKR/B/F003/F003) 28-05-2015 18:15:32

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024