Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulawesi Selatan memberlakukan seleksi jangka panjang sebelum menentukan komposisi atlet menghadapi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Wilayah Timur Zona V di Makassar, Sulsel, 17-22 November 2015.

Ketua Umum PBSI Sulsel, Devo Khaddafi di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya masih akan melihat perkembangan dan kemampuan seluruh atlet termasuk saat tampil di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) pada Agustus 2015, Kejurprov Bulutangkis, September 2015.

"Kami masih terus memantau kualitas atlet yang memang layak kita turunkan di pra-PON. Artinya proses seleksi masih terus berjalan dan peluang untuk masuk tim Sulsel masih terbuka bagi seluruh atlet," katanya.

Ia menjelaskan, jika atlet yang selama ini menempati rangking teratas PBSI Sulsel tetap mampu menjaga penampilannya maka tentu peluang memperkuat Sulsel terbuka lebar. Namun demikian, jika ternyata pada perkembangannya mengalami penurunan kualitas tentu peluangnya juga akan lebih sulit.

Kepala Bagian Humas Pemprov Sulsel itu menyatakan, keputusan pihaknya melakukan seleksi berjalan karena perkembangan atlet Sulsel yang cukup merata. Pihaknya juga teah berkomitmen hanya mengakomodasi atlet yang dinilai mampu berprestasi dan lolos ke PON 2016.

Dalam beberapa kejuaraan yang telah dilaksanakan PBSI Sulsel, beberapa atlet yang selama ini masuk peringkat teratas memang masih cukup mendominasi. Hanya saja tidak sedikit atlet pendatang baru yang juga sukses memperlihatkan penampilan memukau.

"Untuk tim definitif, kita perkirakan paling lambat awal Oktober sudah terbentuk. Kita selanjutnya akan memasuki pemusatan latihan kurang lebih satu bulan untuk lebih mematangkan persiapan tim," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi PBSI Sulsel, Atman Amir, mengaku pihaknya mewaspadai penggunaan "atlet bayaran" oleh sejumlah tim saat tampil di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Wilayah Timur Zona V, 17-22 November 2015.

Untuk Zona V Wilayah Timur dihuni tujuh tim antara lain Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat serta Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah.

"Tidak tertutup kemungkinan ada tim yang menggunakan atlet dari Pulau Jawa yang tidak terpakai untuk masuk tim mereka dan ini yang kita khawatirkan," ujarnya.

Jika melihat progres pembinaan yang dilakukan sejauh ini, kata dia, pembinaan di Sulsel memang yang paling baik. Namun itu bukan menjadi jaminan bahwa Sulsel akan mudah meraih tiket ke PON 2016.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pengprov PBSI Sulsel memang secara rutin menggelar sejumlah kejuaraan baik lokal, regional dan nasional. Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan atlet agar bisa bersaing dengan wakil Pulau Jawa yang selama ini memang masih tampil mendominasi.

"Kita bukan remehkan tim lain namun jika seluruh daerah menggunakan atlet sendiri tentu peluang kita akan lebih besar," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024