Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengunjungi keluarga dari enam orang korban kebakaran yang hangus terpanggang dalam satu rumah saat subuh jelang santap sahur di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Tetaplah bersabar karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melampaui kemampuan dari hamba-hambanya itu," ujar Ramdhan menenangkan Jamaluddin yang selamat dari kobaran api di Jalan Inspeksi Kanal Pampang I, Makassar, Rabu.

Wali Kota yang terus merangkul dan memeluk Jamaluddin, berusaha untuk membuatnya tegar agar tidak terlalu meratapi kesedihan dan menyalahkan dirinya karena tidak mampu menyelamatkan anggota keluarganya itu.

Pada kesempatan itu juga, Danny, sapaan akrab Wali Kota, berjanji akan memberikan santunan kepada para korban yang mengalami musibah kebakaran.

Diketahui Jamaluddin (37) selamat dari musibah kebakaran itu dengan meloncat dari jendela rumahnya sebelum semuanya ludes. Namun keenam orang anggota keluarganya tidak bisa menyelamatkan diri.

Danny menambahkan, informasi diterimanya dari keluarga korban yang juga berdatangan di RS Bhayangkara. Istri Jamaluddin, Rismawati (32) sebenarnya selamat dari musibah itu. Namun karena tiga anaknya masih berada dalam rumah, sehingga memutuskan masuk kembali ke rumahnya.

Dalam musibah kebaran itu, sebanyak enam orang warga di Jalan Inspeksi Kanal Pampang l belakang SD I Pampang RW01/RT06 tewas menjadi korban dalam amukan si jago merah saat sebagian warga sibuk mempersiapkan menu sahur Ramadhan.

Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran, Rabu, kebakaran yang terjadi pada pukul 02.30 Wita itu diduga berasal dari rumah salah satu milik warga yakni Dg Ratna (70).

Dg Ratna beserta keluarganya yakni Risma (32), Ramadhan (20), Resky (12), Riski (10) dan Suci (4) menjadi korban kebakaran yang tidak sempat melarikan diri karena api sudah membesar.

Para tetangga yang mengetahui kebakaran itu, langsung berupaya keras untuk memadamkan api sambil menantikan belasan armada kebakaran menuju lokasi kejadian.

Namun padatnya rumah penduduk yang kebanyakan adalah rumah-rumah panggung dengan berbahan dasar kayu, membuat api dengan mudah melahap rumah-rumah lainnya.

Belasan armada Dinas Kebakaran juga tidak mampu menjangkau langsung titik api dikarenakan sempitnya akses menuju ke lokasi kebakaran. Satu keluarga itu hangus terbakar tanpa mampu diselamatkan oleh tetangga lainnya.

Informasi yang beredar bahwa kebakaran itu disebabkan adanya suara ledakan yang diduga adalah kompor meledak.

Polisi bersama tim Dinas Kebakaran masih berada di lokasi kejadian dan berusaha mengeluarkan mayat korban yang hangus terbakar dalam satu rumah tersebut.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024