Makassar, (Antara Sulsel) - Anggota Komisi E DPRD Sulsel Sri Rahmi mengatakan SPP gratis bagi mahasiswa yang merupakan program Pemprov Sulsel masih banyak belum tersalurkan berdasarkan hasil temuan BKP.
"Kondisi ini menimbulkan polemik dari temuan BPK terkait SPP gratis mahasiswa yang belum cair," kata Sri Rahmi disela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi E di DPRD Sulsel di Makassar, Rabu.
Dari rapat dengar pendapat yang digelar Komisi E diketahui kendala teknis pencairan SPP gratis mahasiswa yang menjadi program andalan gubernur Sulsel, kendalanya lebih banyak pada teknis administrasi internal perguruan tinggi.
Dalam laporan hasil pemeriksaan keuangan pemprov yang dilakukan oleh BPK, anggaran SPP gratis ini menjadi temuan karena masih banyaknya dana yang belum tersalur dari anggaran SPP gratis tersebut yakni sekitar Rp4,1 miliar yang belum tersalurkan ke mahasiswa.
Program SPP gratis ini menjadi salah satu program unggulan dari gubernur. Diberikan pada mahasiswa semester 1 dan 2 yang masuk dalam persyaratan penerima SPP gratis.
Pada tahun ajaran 2013-2014 semester 1 anggaran SPP gratis yang disiapkan untuk mahasiswa terdapat Rp18 miliar dengan jumlah 104 Perguruan Tinggi dan sebanyak 20.423 mahasiswa penerima. Dari jumlah itu, terdapat Rp1,8 miliar dana yang belum cair.
Sementara untuk tahun ajaran 2013-2014 semester 2, total anggaran Rp17 miliar dengan jumlah 104 Perguruan Tinggi dan 24.174 mahasiswa penerima, sedang dana yang belum tersalur adalah Rp2,3 miliar.
Sejak awal program ini digulirkan, DPRD provinsi sudah melakukan pertemuan dengan mahasiswa dan pihak perguruan tinggi dalam menggali aspirasi terkait teknis pencairan biaya kuliah tersebut.
Dari rapat dengar pendapat, kepala dinas pendidikan melaporkan bahwa Pemprov Sulsel memberi perpanjangan waktu pencairan sampai tanggal 29 Juli 2015. Jika dana alokasi SPP gratis mahasiswa tersebut tidak tercairkan, maka dana tersebut harus kembali ke kas daerah dengan nomenklatur penerimaan lain-lain.
Dinas pendidikan menyampaikan beberapa data perguruan tinggi yang mahasiswanya belum melakukan pencairan adalah UIN 762 mahasiswa, Unhas 371 mahasiswa, UMI 176 mahasiswa, Unismuh 652 mahasiswa dan UNM 210 mahasiswa.
"Kondisi ini menimbulkan polemik dari temuan BPK terkait SPP gratis mahasiswa yang belum cair," kata Sri Rahmi disela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi E di DPRD Sulsel di Makassar, Rabu.
Dari rapat dengar pendapat yang digelar Komisi E diketahui kendala teknis pencairan SPP gratis mahasiswa yang menjadi program andalan gubernur Sulsel, kendalanya lebih banyak pada teknis administrasi internal perguruan tinggi.
Dalam laporan hasil pemeriksaan keuangan pemprov yang dilakukan oleh BPK, anggaran SPP gratis ini menjadi temuan karena masih banyaknya dana yang belum tersalur dari anggaran SPP gratis tersebut yakni sekitar Rp4,1 miliar yang belum tersalurkan ke mahasiswa.
Program SPP gratis ini menjadi salah satu program unggulan dari gubernur. Diberikan pada mahasiswa semester 1 dan 2 yang masuk dalam persyaratan penerima SPP gratis.
Pada tahun ajaran 2013-2014 semester 1 anggaran SPP gratis yang disiapkan untuk mahasiswa terdapat Rp18 miliar dengan jumlah 104 Perguruan Tinggi dan sebanyak 20.423 mahasiswa penerima. Dari jumlah itu, terdapat Rp1,8 miliar dana yang belum cair.
Sementara untuk tahun ajaran 2013-2014 semester 2, total anggaran Rp17 miliar dengan jumlah 104 Perguruan Tinggi dan 24.174 mahasiswa penerima, sedang dana yang belum tersalur adalah Rp2,3 miliar.
Sejak awal program ini digulirkan, DPRD provinsi sudah melakukan pertemuan dengan mahasiswa dan pihak perguruan tinggi dalam menggali aspirasi terkait teknis pencairan biaya kuliah tersebut.
Dari rapat dengar pendapat, kepala dinas pendidikan melaporkan bahwa Pemprov Sulsel memberi perpanjangan waktu pencairan sampai tanggal 29 Juli 2015. Jika dana alokasi SPP gratis mahasiswa tersebut tidak tercairkan, maka dana tersebut harus kembali ke kas daerah dengan nomenklatur penerimaan lain-lain.
Dinas pendidikan menyampaikan beberapa data perguruan tinggi yang mahasiswanya belum melakukan pencairan adalah UIN 762 mahasiswa, Unhas 371 mahasiswa, UMI 176 mahasiswa, Unismuh 652 mahasiswa dan UNM 210 mahasiswa.