Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kubu Agung Laksono kembali mengeluarkan rekomendasi untuk usungan calon bupati di 11 kabupaten, Sulawesi Selatan.

"Kita akan melakukan survei untuk para calon bupati ini, apakah memang layak diusung di pilkada ataukah sebaliknya," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar kubu Agung Laksono, Sabil Rachman yang dikonfirmasi di Makassar, Selasa.

Diketahui Partai Golkar kubu Agung Laksono ini telah mengeluarkan rekomendasi untuk delapan kandidat bupati yang berasal dari Sulawesi Selatan di mana sebelumnya hanya ada lima daerah.

Sabil Rachman mengatakan, nama-nama bakal calon kepala daerah yang saat ini mendaftar di DPP maupun di daerah akan segera di survei untuk melihat tingkat elektabilitas dari para calon.

"Selanjutnya akan di survei antara kandidat bupati yang mendaftar di DPD masing-masing ataukah yang mendaftar di DPP," katanya.

Penetapan kandidat bupati, dari kubu Aburizal dan Agung Laksono akan dilakukan oleh tim islah yang telah dibentuk DPP. Mereka inilah yang melakukan survei.

Penetapan kandidat yang akan diusung bisa diketahui sebelum pendaftaran calon bupati di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 26-28 Juli 2015.

"Kami telah menetapkan delapan kandidat dari sebelas kabupaten yang menggelar pemilihan kepala daerah di Sulawesi Selatan. Kandidat ini tidak ada hubungannya dengan kandidat Golkar di Sulawesi Selatan. Sebab Golkar Sulawesi Selatan merupakan kubu Ical," terangnya.

Delapan kandidat itu yakni Ince Langke di Pilkada Selayar, Rahman Assegaf di Pilkada Pangkep, Badaruddin A Piccunang atau Yayat di Luwu Timur, Arsyad Kasmar Pilkada Luwu Utara, dan Syahrir Daeng Jarung di pilkada Kabupaten Gowa.

Kemudian di pilkada Kabupaten Tana Toraja ada nama Agustina Palampa dan Pieter Singkala di Toraja Utara. Adapun kandidat dari Maros dan Barru karena tidak adanya pendaftarnya.

Menurut Sabil, dalam penetapan kandidat nantinya ada dua opsi. Pertama rekomendasi dikeluarkan untuk calon tunggal serta rekomendasi dikeluarkan secara paket yakni calon bupati dan wakilnya.

"Kalau pun nantinya ada kandidat yang belum memiliki wakil, maka kita mengusulkan nama dari masing-masing daerah. Kami bergerak lebih cepat karena waktu pendaftarannya sudah sangat mepet," katanya. 

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024