Palu (ANTARA Sulsel) - Pemprov Sulawasei Tengah akan mengawasi ketat tempat pemotongan hewan guna menjamin kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat selama ramadhan dan Lebaran 2015.

"Kami sudah membentuk tim khusus yang akan memantau tempat-tempat pemotongan hewan resmi maupun tidak resmi," kata Kepala Dinas Peternkan Sulteng, Faisal Mang di Palu, Selasa.

Ia mengatakan yang menjadi perhatian pengawasan adalah tempat pemotongan hewan yang tidak resmi.

Di Kota Palu, kata dia, menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha banyak bermunculan tempat pemohonan hewan tidak resmi.

"Kita tidak bisa menjamin kualitas dagingnya karena tanpa melalui proses pemeriksaan dari pertugas kesehatan hewan," katanya.

Sementara daging yang telah terkontaminasi berbagai penyakit, kata dia, sangat membahayakan kesehatan manusia.

Misalkan yang sering diketemukan selama ini adalah cacing dalam hati ternak sapi. "Ini sangat berbahaya bila dikonsumsi masyarakat," katanya.

Karena itu, Faisal mengimbau kepada masyarakat untuk memanggil petugas kesehatan hewan memeriksa hewan sebelum disembeli.

"Kami punya banyak petugas kesehatan hewan," kata dia.

Bagi masyarakat yang mau menyembeli ternak sapi untuk dijual atau dikonsumsi sendiri, silahkan melaporkan kepada Dinas Peternakan Provinsi Sulteng, Kabupaten dan Kota setempat.

Petugas akan datang ke tempat pemotongan hewan dan memeriksa kondisi ternak untuk menjamin kesehatannya.

Ternak yang tidak sehat, tidak boleh disembeli.

Menyangkut soal ketersediaan daging, masyarakat tidak perlu dikhawatir kekurangan, sebab stok ternak potong di Sulteng jumlahnya memadai.

Sulteng tidak akan kekurangan daging dan bisa memenuhi sendiri dari hasil produksi peternakan di daerah itu. 

Pewarta : Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024