Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan kesempatan kepada bakal calon bupati untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPP.

"Bagi bakal calon yang berhalangan melakukan fit di Sekretariat DPW PPP, bisa juga langsung ke DPP karena biar bagaimana hasil akan dikirim ke DPP," ujar Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Muhammad Aras di Makassar, Minggu.

Diketahui, lebih dari 20 bakal calon bupati yang dinyatakan lolos penjaringan di PPP berhak mengikuti seleksi lanjutan yakni uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar di Sekretariat DPW PPP Sulsel.

Namun dalam proses itu, tidak semua bakal calon sempat menghadiri karena adanya halangan yang tidak memungkinkan untuk hadir pada kegiatan uji kelayakan tersebut.

Dia mencontohkan, bakal calon kepala daerah yang merupakan petahana Kabupaten Barru, Andi Idris Syukur tidak sempat mengikuti tahapan uji kepatutan dan kelayakan.

Informasi yang diperoleh, Idris Syukur tidak hadir karena sedang berada di Jakarta dalam rangka mengikuti serangkaian kegiatan pemerintahan. Hal itu pun diakui Ketua PPP Barru, Andi Wawo Mannojeng.

"Pak Idris Syukur menyampaikan kepada kami kalau dia belum sempat hadir karena berada di Jakarta dalam rangka kegiatan pemerintahan. Selain itu, dia juga masih menunggu rekomendasi dari partai koalisinya," ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Andi Wawo Mannojeng, Idris Syukur diberikan kesempatan mengikuti tahapan di PPP dalam waktu dua atau tiga hari ke depan. Meskipun uji kepatutan itu digelar di DPP.

"Bagi bakal calon yang tidak sempat menghadiri uji kepatutan dan kelaikan dengan alasan tertentu, maka diberikan kesempatan untuk ikut di DPP. Itu bagi calon yang sedang berada di Jakarta," katanya.

Sementara itu, Ketua DPD PPP Bulukumba, Askar HL yang mengukuti uji kepatutan dan kelaikan mengapresiasi hadirnya figur eksternal mengejar rekomendasi di PPP. Artinya, kata dia, peluang antara kader dan figur eksternal itu sama.

"Ada mekanisme dan semua kandidat punya peluang yang sama untuk mendapatkan rekomendasi dari PPP. Kalau saya selain PPP, sudah ada Hanura dan PDIP sementara dalam proses," katanya. 

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024