Ternate (ANTARA Sulsel) - Pemkot Ternate, Maluku Utara akan mempercepat normalisasi sejumlah kali di kaki Gunung Gamalama yang selama ini menjadi jalur aliran lahar dingin, untuk mencegah terjadinya banjir lahar dingin pada musim hujan mendatang.

"Di pucak Gunung Gamalama diperkirakan ada jutaan metrik ton lahar dingin yang disemburkan gunung itu saat erupsi sejak 16 Juli 2015 hingga saat ini," kata Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman di Ternate, Jumat.

Lahar dingin tersebut saat musim hujan mendatang pasti akan mengalir ke bawa melalui sejumlah kali, termasuk yang melintas di pemukiman warga, yang jika curah hujan yang tinggi berpontensi menimbulkan banjir lahar dingin seperti yang terjadi pada 2012 lalu.

Oleh karena itu, menurut Wali Kota, pemkot akan mempercepat normalisasi kali yang menjadi jalur aliran lahar dingin agar ketika musim hujan lahar dingin dari Gunung Gamalama tersebut bisa mengalir dengan lancar ke arah laut dana kalau pun meluap tidak sampai membahayakan permukiman warga setempat.

Pekerjaan normalisasi kali yang menjadi jalur aliran lahar dingin Gunung Gamalama tersebut akan ditangani oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat melalui Balai Sungai dan Air Maluku Utara (Malut), karena pembiayaannya melalui APBN.

"Dana yang dialokasikan untuk normalisasi kali tersebut saya belum ketahui, tetapi sudah dianggarkan melalui APBN dan diprioritaskan untuk sejumlah sungai yang selama ini menjadi jalur utama aliran lahar dingin Gunung Gamalama, di antaranya kali Tugurara di Kecamatan Ternate Utara dan kali Togafo di Kecamatan Ternate Pulau," katanya.

Warga Ternate, khususnya bermukim di bantaran kali yang menjadi jalur aliran lahar dingin Gunung Gamalama diimbau untuk selalu waspada jika turun hujan deras, selain itu juga tidak membuang sampah di kali agar aliran air tidak tersumbat.

Menyinggung pengungsi erupsi Gunung Gamalama yang ada di tiga lokasi penampungan di Ternate, ia mengatakan akan dikembalikan ke rumah masing-masing di Kelurahan Togafo dan Loto hari ini (31/7), karena aktivitas vulkanik Gunung Gamalama sudah menunjkan penurunan dan tidak lagi menyemburkan abu vulkanik ke wilayah itu. 

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024