Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyiapkan berbagai langkah mulai dari tingkat provinsi hingga ke kabupaten/kota untuk mengantisipasi bencana kekeringan.

"Secara khusus agenda yang akan kita lakukan adalah membentuk `desk` khusus mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten, kemudian pemetaan daerah yang paling rawan terhadap kekeringan, dan konsentrasi program untuk mengantisipasi bencana ini," kata Syahrul Yasin Limpo dalam jumpa pers bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan dan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh di Makassar, Jumat.

Untuk langkah penanggulangan jangka pendek dampak kekeringan ini, kata dia, antara lain akan dilakukan pengaturan irigasi dan dengan melihat kembali daerah irigasi secara proporsional.

Pihaknya juga akan membuat jadwal pengairan secara ketat, sehingga air benar-benar dialirkan ke daerah yang membutuhkan.

"Saat ini di daerah Utara masih ada hujan, sehingga air difokuskan untuk dialirkan ke Timur dan Selatan," tambahnya.

Selain itu, kata dia, juga akan dilakukan optimalisasi penggunaan pompa air, membuat embung-embung dan pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami untuk menutup lahan sehingga dapat mengurangi penguapan.

"Kami tidak mau kehilangan target konsepsi over stok 3 juta ton beras," ujarnya.

Untuk sektor perkebunan, gubernur menambahkan, Dinas Perkebunan diminta untuk mengajarkan sistem irigasi tetes untuk mengefisienkan penggunaan air.

"Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, dan pihak PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) di semua kabupaten/kota memang harus bekerja keras untuk itu," tegasnya.

Sementara untuk strategi jangka panjang, menurut gubernur, Pemprov Sulsel juga telah menyiapkan dua program penting.

"Kita punya program Melubangi Bumi Menyimpan Air jumlahnya satu juta lubang, dan penanaman 10 juta Pohon Bambu," terangnya.

Kedua program tersebut, kata dia, akan dianggarkan dalam APBD Perubahan.

"Semua ini hanya bisa jalan jika para bupati, para wali kota, camat hingga lurah, dan SKPD-SKPD teknis semua terlibat," tutup gubernur.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024