Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berjanji segera membantu korban ledakan bom ikan Puri Pattene Permai di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, sesaat setelah Presiden Joko Widodo berkunjung.

"Yang pertama-tama, saya atas nama pemerintah kota mengucapkan bela sungkawa atas adarnya waga yang menjadi korban meninggal dalam ledakan itu," kata Wakil Wali Kota Makassar Syamzu Rizal di Makassar, Selasa.

Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal saat mengunjungi lokasi ledakan bom ikan di Puri Pattene Kecamatan Biringkanaya, Makassar, itu melihat langsung puing-puing reruntuhan.

Dalam insiden itu, sekitar 10 rumah warga yang ada di sekitar lokasi ledakan di Blok C3/11 itu ikut terkena dampaknya. Rumah warga yang paling terdekat di Blok C3/10 juga ikut runtuh menjadi puing-puing karena besarnya daya ledak bom ikan tersebut.

Ledakan yang terjadi, Senin (3/8) sore itu, menelan korban jiwa yakni Hj Ramlah (55) dan Sania yang menjadi tukang pijatnya. Fauzan (26) juga menjadi korban luka akibat terkena serpihan saat ledakan.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar itu berjanji akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terkena dampak akibat ledakan bom tersebut.

"Kami kan punya pos di Dinas Sosial untuk korban bencana berupa rekonstruksi, rehabilitasi terhadap korban bencana. Makanya, apa yang kami janjikan pasti akan direalisasikan," katanya.

Deng Ical selanjutnya menyerahkan masalah bantuan untuk warga itu kepada Camat Biringkanaya Syahrum Makkuradde. Pihaknya masih menunggu data-data resmi dari camat untuk segera dikoordinasikan dengan Dinas Sosial.

"Kami serahkan kepada Pak Camat yang akan urus itu, baru kemudian koordinasi dengan Pemkot Makassar. Nanti eksekusinya sama Dinas Sosial," sebutnya.

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Anton Setiadji mengaku ledakan itu masuk dalam kategori low explosive atau dengan daya ledak rendah.

Para bawahannya yang telah bekerja selama berjan-jam dan mengumpulkan banyak informasi menegaskan kejadian itu tidak terkait kedatangan presiden.

"Jadi sekali lagi saya tegaskan, ini tidak ada kaitannya sama dengan Presiden dan tidak ada terorisme di sekitarsini di Kelurahan Sudiang ataupun desa tetangganya Desa Pattene Kabupaten Maros," jelasnya.

Perwira tinggi itu usai memantau langsung lokasi kejadian kemudian bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk melihat langsung kondisi dua korban yang terkena ledakan bom berkekuatan daya ledak kecil itu.

Selain mengunjungi dua lokasi berbeda itu, Tim Indonesia Automatic Finger System (Inafis) Mabes Polri juga mengamankan sekitar 20 lebih detonator di lokasi ledakan terjadi. Kapolda bersama wakilnya Brigjen Pol lke Edwin juga sudah melihat detonator itu sebelum diamankan di Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Makassar.

Dalam insiden itu, dua rumah lainnya mengalami rusak berat bahkan roboh akibat besarnya daya ledak bubuk amonium nitrat yang biasa digunakan para oknum nelayan dalam mengebom ikan.

Terdapat delapan rumah yang ada di samping kiri dan kanannya serta di depannya itu terkena dampak ledakan. Sejumlah pemilik rumah tetangga itu juga menjadi korban, seperti yang dialami Fauzan (26) yang terkena serpihan batu pada kakinya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024