Makassar (ANTARA Sulsel) - Panitia Muktamar ke-47 Muhammadiyah berhasil mengumpulkan sumbangan sukarela untuk korban kemanusiaan di Tolikara, Papua, dari peserta disela rapat pleno II di Balai Sidang Muktamar kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

"Gerakan ini spontanitas dilakukan panitia saat menyampaikan masukan atas kepedulian korban kemanusiaan saudara Muslim kita di Tolikara, jumlahnya sekitar Rp60 jutaan," kata Ketua Bidang Humas, Syiar, dan Dokumentasi Muktamar ke-47 Muhammadiyah Husni Yunus.

Menurut dia, pengumpulan dana tersebut atas inisiatif beberapa panitia yang disambut langsung para peserta dengan memberikan bantuan dana seadanya untuk menolong sesama Muslim.

"Saat disampaikan bahwa mesti ada bantuan untuk kemanusiaan di tolikara tanpa diperintah peserta langsung memasukkan dana semampunya dalam kardus yang diedarkan panitia," ujar Husni.

Ia menyebutkan pengumpulan dana itu akan diserahkan langsung kepada pengurus Muhammadiyah Papua yang hadir di tempat ini untuk diteruskan kepada mereka yang menjadi korban pembakaran masjid dan toko-toko di sekitarnya.

"Rencananya akan diserahkan kepada pengurus Muhammadiyah asal papua yang ikut muktamar ini," tambahnya.

Sebelumnya, Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT Tolikara) juga telah menyerahkan bantuan dari masyarakat umum untuk korban peristiwa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, mencapai Rp1,3 miliar.

"Sampai hari ini (4/8) sudah mencapai Rp1,3 miliar," ujar Juru Bicara Komat Tolikara Mustofa B. Nahrawardaya di Jakarta.

Menurut Mustofa, hal tersebut menandakan tingginya keinginan masyarakat untuk membantu masyarakat Tolikara yang kehilangan rumah, kios, dan tempat ibadah akibat peristiwa yang terjadi pada Jumat 17 Juli 2015 tepat saat pelaksanaan shalat Idul Fitri 1436 Hijriah.

Bantuan untuk Tolikara tersebut bisa disalurkan melalui badan amal resmi, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024