Makassar (ANTARA Sulsel) - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) diharapkan dapat menjadi organisasi yang lebih matang dan berkemajuan dalam menghadapi perkembangan zaman yang menuntut perubahan secara menyeluruh.

"IMM salah satu Organisasi Otonomi atau ortonom Muhammadiyah yang bisa mengembangkan intekektual dan menciptakan kader yang mumpuni," kata salah satu pendiri IMM, Sudibyo Markus di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Dalam dialog dan silaturahmi alumni yang masih rangkaian Muktamar ke-47 Muhammadiyah ini, Sudibyo menegaskan agar seluruh kader maupun alumni dapat meberikan kontribusi baik dalam gagasan, ide pemikiran sebagai wujud berkemajuan berorganisasi.

"Pertemuan ini diharapkan menghasilkan sebuah pemikiran yang lebih maju dan menciptakan peluang-peluang termasuk usaha amal dalam pengembangan IMM kedepan yang lebih baik," tegas alumnus IMM juga salah satu calon Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.

Sementara Ketua Umum DPP IMM Beni Pramula pada pertemuan tersebut mengatakan IMM adalah organisasi besar dan mempunyai nama, bahkan kader terbaik di kirim kebeberapa untuk menimba ilmu serta membina hubungan dengan negara di luar negeri.

"IMM telah mencetak genarasi-generasi yang sangat baik, bahkan kami mengirim ke negara-negara sahabat seperti China, Kanada, Jerman dan beberapa negara lainnya di dunia," ujarnya kepada ratusan kader dan alumni IMM itu.

Beni yang juga di mandatkan menjadi Presiden Pemuda Asia Afrika ini mengatakan dirinay terus mendorong agar kader tetap berkarya dan berpestasi sehingga peluang ke luar negeri bisa di raihnya.

"Saya juga telah mengusulkan kembali mengaktifkan Silatnas Vokal agar bisa bersaing dengan organisasi ekternal lainnya, sehingga nama IMM bisa kembali berkibar dan tidak hanya di kenal secara nasional tetap skala internasional," kata pria yang sudah berkeliling luar negeri itu.

Sedangkan Ketua IMM Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Ahmad, juga diberikan kesempatan berbicara menuturkan pertemuan tersebut merupakan ajang konsolidasi dalam menguatkan silaturahmi antara sesama kader dan alumni.

"Pertemuan ini adalah bentuk konsolidasi antarkader dan alumni. Disinilah tempatnya memberikan sumbangsi pemikiran serta gagasan cemerlang guna kemajuan organisasi, termasuk merekonstruksi gerakan IMM sesuai pedoman organisasi," sebutnya.

Ketua Silatnas Vokal IMM Sulsel Ashabul Kahfi saat itu didaulat memberikan pandangannya menambahkan, IMM sebagai organisasi pengkaderan mestinya harus lebih maju.

Dirinya pun mengusulkan agar dibuat lembaga pengkaderan khusus pendidikan politik dan usaha amal lainnya demi kemajuan organisasi sehingga kader muhammadiiyah punya wadah dalam mengkritisi kebijakan.

"Saya berharap Muhammadiyah membuat sekolah atau lembaga khusus pengkaderan dibidang politik agar nantinya bisa didistribusikan di Partai Poltiik yang sesuai dengan platfrom Muhammadiyah. Selama ini kita sering mengkritisi kebijakan, harusnya nanti sebaliknya membuat kebijakan bagi kepentingan umat," tambahnya.

Dalam temu alumni tersbut sejumlah penasehat, pendiri dan dewan IMM terlihat hadir, bahkan ratusan kader IMM memadati ruangan tempat pertemuan di hotel Horison jalan Boulevard tersebut.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024