Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Roy Sparringa mengatakan Pemerintah Kabupaten/Kota kerap kali mengabaikan rekomendasi yang diberikan BPOM khususnya terkait apotik "nakal".

"Rekomendasi kami mengenai apotik banyak yang tidak ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten/Kota," kata Roy usai bertemu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Kamis.

Roy menemui gubernur dengan harapan agar pemerintah tingkat provinsi dapat membantu mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menindaklanjuti rekomendasi BPOM.

Ia mengatakan salah satu program prioritas BPOM adalah pengawasan terhadap apotik-apotik. Terutama terkait peredaran obat keras atau dikenal dengan obat G (Gevaarlijk) yang masih dijual bebas.

"Kami akan membuat nota kesepahaman dengan pemerintah daerah terkait peningkatan kerjasama dalam hal pengawasan ini, selain itu BPOM bersama tim yang dibentuk pemerintah provinsi juga akan membentuk `desk` bersama," paparnya.

Menanggapi hal ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berjanji akan memediasi agar pemerintah daerah mau bekerjasama dalam menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan BPOM.

"Kami siap mensupport dan BPOM tidak usah ragu. Yang terpenting koordinasi tetap jalan, Sulsel akan menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia," janji Syahrul.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024