Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Syukri mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan lahan untuk pengembangan sapi dengan sistem "silvopasture" yakni pengembangan ternak dalam kawasan hutan produksi.

"Untuk tahap awal proses perizinannya seluas 500 hektare hutan produksi di Kabupaten Gowa atau Maros," kata Syukri di Makassar, Kamis.

Pihaknya, kata dia, tengah memastikan bahwa pada lokasi tersebut, tidak terjadi tumpang tindih izin kawasan.

Sementara ke depan, kata dia, pihaknya akan menyiapkan lahan seluas total 5 ribu hektare untuk pengembangan ternak yang mengadopsi sistem peternakan sapi di Australia tersebut.

"Jika ada tumpang tindih izin, lokasinya bisa dipindahkan ke kabupaten lain," tambahnya.

Syukri mengatakan pengembangan sapi dengan sistem ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. P.14/Menlhk-II/2015 tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvopastura Pada Hutan Produksi.

Menurut Syukri, hingga saat ini sudah terdapat tiga perusahaan nasional yang mengajukan permohonan untuk melaksanakan program ini.

"Untuk tahap awal kemungkinan hanya satu perusahaan yang diberikan ijin, dan akan menyusul perusahaan lainnya," ungkapnya.

Melalui program yang diharapkan dapat dimulai secepatnya itu, Syukri berharap ke depan akan menambah pasokan daging sapi Sulsel dan peluang untuk menjadi pemasok bagi provinsi lain di Indonesia.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024