Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mulai menggagas pembentukan kawasan desa industri untuk menjadi percontohan di daerah itu.

"Kami berkeinginan kelak bisa melakukan intervensi salah satu desa untuk dijadikan desa pengembangan industri. Hal ini juga berkaitan dengan cita-cita gubernur untuk mewujudkan program unggulan Bangun Mandar," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Sulbar Hj. Suarnati di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, pemerintah Provinsi Sulbar telah melakukan pembinaan terhadap tujuh desa untuk dijadikan sebagai pilot project terhadap pengembangan program Bangun Mandar yang dikerjasamakan dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Tujuh desa yang dijadikan pilot projet ini diantaranya di Kabupaten Mamuju terdapat Desa Patidi sebagai desa sehat, Desa Sumare khusus nelayan, di Kabupaten Majene terdapat Desa Seppong pusat ekonomi desa, di Kabupaten Polewali Mandar yakni Desa Indomakombong desa layak anak, di Kabupaten Mamasa yakni Desa Rambu Saratu sebagai desa adat, di Kabupaten Mamuju Tengah yakni Desa Pulocamba dijadikan desa industri dan di Kabupaten Mamuju Utara ialah Desa Kalungku Nangka dijadikan desa swadaya.

Suarnati menyampaikan, selaku instansi yang bertanggungjawab dalam hal pengembangan industri maka tentu akan ikut memberikan dukungan untuk mewujudkan kawasan desa Industri itu sendiri.

"Pengembangan kawasan desa Industri di daerah Pulocamba tentu akan disesuaikan dengan potensi lokal. Kita lihat saja, potensi apa yang bisa dikembangkan untuk mewujudkan target ini," jelasnya.

Mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar ini mengaku terobsesi untuk bisa mewujudkan cita-citanya dalam membentuk desa industri.

"Potensi daerah kita cukup banyak. Namun memang perlu ada interpensi kuat dalam rangka melakukan pembinaan kepada pelaku usaha industri mikro yang ada di daerah," katanya.

Sebelumnya, Rektor Unhas yang juga Koordinator Advisory program, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menjelaskan, Bangun Mandar lahir sebelum pemerintah pusat melahirkan Program Desa Mandiri yang tujuannya sama-sama menuju kesejahteraan masyarakat.

Bangun Mandar, lanjut rektor, lebih menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat desa untuk mengolah segala potensi desa melalui pendampingan secara berkala.

"Mengutamakan keberdayaan. Hasilnya akan launching tujuh desa kategori desa berdaya. Dari miskin menjadi berdaya. Itu di semua kabupaten," jelasnya.

Pemprov dan Unhas akan kembali melakukan evaluasi berdasarkan laporan pelaksanaan program yang telah bergulir pada 2014.

"Kita akan evaluasi dimana kendala, masalah-masalahnya sehingga nanti bisa dilanjutkan karena saya sisa satu setengah tahun lagi menjabat," terang Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh.

Gerakan Bangun Mandar atau Pembangunan Desa Mandiri Berbasis Masyarakat kini telah diperkuat melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014.

Sesuai regulasi tersebut, realisasinya perlu didahului penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov dan Pemkab di Sulbar.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024