Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Makassar, Sulawesi Selatan melakukan olah tempat kejadian perkara dalam insiden kebakaran Pabrik PT Semen Tonasa IV yang menelan korban jiwa dan luka bakar akibat terpanggang.

"Tim Labfor dan Inafis Polda Sulsel sudah turun. Mereka ke pabrik PT Semen Tonasa IV melakukan olah TKP untuk mengetahui secara pasti musibah kebakaran yang terjadi Rabu (19/8) malam," ujar Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep) AKBP Moh Hidayat yang dikonfirmasi, Kamis.

Dia mengatakan, Tim Labfor Cabang Makassar yang dipimpin Kompol Wiji Purnomo dengan dibantu tiga orang anggotanya yakni AKP Djhoni Menggasa, AKP Hari dan Ipda Marja langsung menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Tim Labfor Cabang Makassar ini juga melibatkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polda Sulselbar yang dipimpin langsung oleh Kompol Ali Muhtar bersama tiga orangb anggotanya membantu tim Labfor.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan dan belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab. Meskipun penyelidikan awal menyebutkan jika kebakaran terjadi karena diduga adanya gesekan batu baru. Tetapi, semuanya akan diketahui setelah penyelidikan ini rampung," katanya.

Sebelumnya, dalam insiden itu 11 orang menjadi korban kebakaran. Korban yang berhasil didata antara lain, Ansar (26) warga Desa Balocci, Hamsah (33) warga Borong Untia, Wahyudi (23) warga Talappassa, Haerun (43), Jamal (45) warga Kecamatan Minasa Te`ne.

Asdar (18) warga Labakkang, Bahtiar (26) warga Bontoa Kalabirang, Tono (19) warga Majennang Biring Kassi, Surpahmi (18) warga Labakkang, Akbar (25) warga Kabba, Kecamatan Minasa Te`ne dan Supriadi (18).

Diketahui, dari jumlah korban yang telah didata itu, satu di antaranya tewas terpanggang yakni Akbar (25) warga Kabba, Kecamatan Minasa Te`ne.

Hidayat mengatakan, kebakaran terjadi di jembatan pengangkutan batu bara kasar sepanjang 150 meter atau di Belt Transport menuju bangunan penggilingan untuk menghaluskan batu bara (Coal Mill).

Saat kebakaran itu terjadi, aparat bersama karyawan lainnya berusaha memadamkan api yang sedang berkobar. Coal Mill yang dikhawatirkan akan terbakar habis, juga sudah diamankan.

Menurut Hidayat, penyelidikan sementara di lokasi kejadian menemukan adanya indikasi kuat jika kebakaran terjadi itu akibat gesekan batu bara sehingga menimbulkan percikan api lalu merembes ke vanbelt dan terbakar.

"Gesekan batu bara itu membakar semuanya, sehingga membuat api semakin membesar dan sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran oleh karena posisi coal mill terbakar pada bagian atas," katanya.

Lebih lanjut Hidayat menjelaskan, kini pihaknya tengah berjaga di lokasi untuk melakukan pengawasan pada tempat kejadian perkara (TKP).

"Polisi dan Direktur Produksi Toto Sidibuo dan Direktur Komersil Tri Abdu sedang melakukan pengawasan di TKP yang saat ini masih dalam pendinginan," tandasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024