Mamuju (ANTARA Sulbar) - Bupati Mamuju, Sulawesi Barat, Dr H Suhardi Duka, MM berharap areal anjungan Pantai Manakarra yang baru saja diresmikannya menjadi ikon ibu kota Provinsi Sulawesi Barat.

"Saya bersyukur karena di sisa akhir masa jabatan saya selaku Bupati Mamuju berhasil merampungkan proyek pembangunan anjungan Pantai Manakarra. Ini merupakan pencapaian pembangunan yang cukup membanggakan," kata Bupati Mamuju Suhardi Duka dalam pembukaan pameran pembangunan sekaligus peresmian anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Rabu.

Bupati Mamuju dua periode ini menyampaikan anjungan Pantai Manakarra harus tetap menjadi salah satu ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat wisata.

Di hadapan sejumlah tamu undangan dan masyarakat Mamuju yang hadir, Suhardi mengaku menyerahkan pengelolaan bangunan monumental itu ke pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, yang bertarung di Pilkada Mamuju.

"Sebenarnya saya mau serahkan pengelolaan Anjungan Pantai Manakarra ini ke semua kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung di Pilkada nanti. Tapi karena yang datang cuma Habsi dan Irwan, yah saya sampaikan pesan ini ke mereka saja," kata Suhardi.

Di areal Anjungan Pantai Manakarra tersebut, terdapat gong perdamaian nusantara sebagai simbol masyarakat Mamuju yang dikenal cinta damai. Termasuk miniatur perahu sandeq atau perahu khas suku Mandar, salah satu suku yang mendiami wilayah Mamuju.

"Yang di belakang itu perahu sandeq, bukan hulubelang. Kenapa sandeq, karena harus kita sadari bahwa Mamuju saat ini sudah bukan milik orang Mamuju saja. Tapi ada banyak suku bangsa yang mendiami daerah ini," sebut Suhardi.

"Nanti Pak Habsi dan Irwan Pababari yang bangun perahu khas Mamuju yaitu hulubelang di masa-masa mendatang," tutup Suhardi Duka. 

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024