Makassar (ANTARA Sulsel) - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Poros Muda Anti Korupsi atau Formasi Makassar, Sulawesi Selatan mendesak Kejaksaan Agung membongkar skandal kasus Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

"Kami mendesak Kejaksaan Agung untuk memeriksa dan mengadili seluruh konglomerat atau perusahaan yang terlibat dalam obral murah aset-aset BPPN tanpa pandang bulu," tegas Kordinator Aksi Tasrif di Makassar, Kamis.

Dalam aksinya depan Kantor Kejaksaan Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, pihaknya berharap Kejagung untuk memeriksa dan mengadili mantan Kepala BPPN priode 2002-2004 Syafruddin Tumenggung, dan Menteri BUMN Laksamana Sukardi yang menjabat saat itu.

"Selain itu kami juga berharap Kejagung memeriksa mereka dan membekukan aset-aset para konglomerat yang terlibat pada kasus dugaan obral murah aset-aset BPPN," harapnya.

Dalam aksi itu mereka juga memuji keberanian Kejagung membongkar skandal BPPN sesuai harapan bersama, meski diketahui ada oknum elit bekas pejabat Negara dan partai yang turut andil dan terlibat dalam skandal tersebut.

Untuk itu kata dia, netralitas, ketegasan dan aksi fair Jaksa Agung tentu menjadi harapan publik saat ini. Pengusutan skandal Cessie Victoria Securities Internasional Corporation (VSIC), kata dia, menjadi pintu masuk untuk menguak dalang dibalik praktek perampokan aset BPPN

Skandal cessie VSIC kata dia, telah merugikan negara hingga triliunan rupih sehingga dipandang perlu membongkar kasus ini secara totalitas. Selain itu Kejaung mesti menyita seluruh aset elite politik, yang terkait dengan aset BPPN.

Aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Pihak Kejari menerima pendemo dan menyatakan akan meneruskan perayataan sikap dan tuntutan Formasi ke tingkat Kejaksaan Agung.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024