Makassar (ANTARA Sulsel) - Ratusan seniman dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan ditargetkan ikut ambil bagian dalam pelaksanaan pameran seni Makassar Biennale 2015 bertajuk "Trajectory" di Makassar, Sulsel, 17 Oktober 2015.

Promotor Makassar Biennale 2015, Nurabdiansyah di Makassar, Selasa, mengatakan optimistis kegiatan pameran seni ini bisa mendatangkan banyak peserta karena merupakan yang pertama kalinya digelar di Makassar atau Sulsel pada umumnya.

"Kita optimisis bisa mendatangkan 70 hingga 100 peserta. Ini kesempatan yang langka bagi para seniman sehingga sudah sewajarnya dimmanfaatkan untuk memperkenalkan karya seni mereka," katanya.

Ia menjelaskan, untuk peserta yang menjadi target panitia bukan hanya berasal dari Makassar namun juga beberapa daerah yang selama ini memang memiliki banyak seniman seni rupa.

Untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan Makassar Biennale 2015 ini, kata dia, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi ke berbagai tempat untuk menarik minat para seniman di Makassar dan sekitarnya yang memang punya kemampuan terkait seni.

"Untuk pesertanya bukan hanya di Makassar namun juga disejumlah daerah di Sulsel. Kami tentu optimistis kegiatan ini dapat menuai sukses karena ini menjadi wadah bagi para seniman untuk menunjukkan kreatifitasnya," jelasnya.

Pada ajang Biennale atau pameran karya seni rupa yang pertama kali digelar di Venesia, Italia itu akan memamerkan sejumlah karya seni rupa baik untuk dua dimensi atau tiga dimensi termasuk video art, komik, animasi, fotografi, arsitektur serta media baru yang lain.

Menurut dia, melalui Makassar Biennale 2015 ini memungkinkan untuk membuka dunia seni rupa di Makassar yang bisa diekspolitasi.

Untuk pameran seni rupa biennale, kata dia, pada dasarnya sudah tidak asing lagi di beberapa kota besar khususnya di Pulau Jawa seperti Yogyakarta dan Jakarta karena telah melaksanakan ajang serupa beberapa kali.

Khusus pelaksanaan di Makassar, lanjut dia, merupakan upaya membangun kesadaran bersama untuk mewujidkan kota yang lebih manusiawi, lebih berbudaya dengan warganya yang aktif, imajinatif, partispasif dalam merawat kota atau peninggalan sejarah.

"Untukt itu melalui ajang ini maka peristiwa seni baik yang kecil atau besar merupakan jejak sejarah yang menarik. Peristiwa itu sudah seharusnya di bingkai, dibaca dan ditafsir ulang," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024