Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Nu`mang berharap para peserta program Pemuda Sarjana penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3) mampu menciptakan lapangan kerja dan berdampak pada peningkatan pembangunan di pedesaan, baik di bidang ekonomi maupun sosial.
"Diharapkan, para pemuda sarjana yang mengikuti program PSP3 akan terbangun pola pikir untuk tidak bergantung kepada lahan pekerjaan yang disiapkan oleh orang lain atau pemerintah," kata Agus seusai melepas 34 orang peserta PSP3 yang akan bertugas di Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone, di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, pemuda sarjana hendaknya mampu menciptakan lahan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, karena itu Program PSP3 ini, dimaksudkan untuk membangun kemandirian pemuda.
gubernur sulselm lapamhan kdd
Wagub juga berpesan kepada para peserta program ini untuk mempersiapkan diri dengan baik-baik sebelum melaksanakan program ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel Syamsuddin Umar, mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan pemuda di pedesaan.
Dia menjelaskan, peserta program ini adalah pemuda-pemudi Sulsel yang telah melalui beberapa tahapan seleksi. Mulai dari tahap rekruitmen dan seleksi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan Pemprov Sulsel, tahap orientasi di tingkat Provinsi, hingga mengikuti pembekalan di Cimahi, Bandung, Jawa Barat yang dilakukan oleh Kemenpora RI.
Menurut dia, proses seleksi untuk mengikuti program ini tergolong ketat.
"Awalnya yang mendaftar itu lebih dari 1000 orang. Tetapi setelah melewati beberapa tahap seleksi, hanya 34 orang yang terpilih untuk mengikuti program ini, ada " jelasnya.
Kegiatan ini, menurut dia, akan berlangsung selama satu tahun, dengan kontrak mulai dari bulan Oktober 2015 sampai Oktober 2016, dengan biaya hidup perbulan sebesar Rp 3.000.000, dan biaya rintisan (modal usaha) sebesar Rp 20.000.000 per orang.
Anggaran pelaksanaan program ini, menurut dia, sepenuhnya dibebankan pada anggaran Dekonsentrasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel tahun 2015.
"Diharapkan, para pemuda sarjana yang mengikuti program PSP3 akan terbangun pola pikir untuk tidak bergantung kepada lahan pekerjaan yang disiapkan oleh orang lain atau pemerintah," kata Agus seusai melepas 34 orang peserta PSP3 yang akan bertugas di Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone, di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, pemuda sarjana hendaknya mampu menciptakan lahan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, karena itu Program PSP3 ini, dimaksudkan untuk membangun kemandirian pemuda.
gubernur sulselm lapamhan kdd
Wagub juga berpesan kepada para peserta program ini untuk mempersiapkan diri dengan baik-baik sebelum melaksanakan program ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel Syamsuddin Umar, mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan pemuda di pedesaan.
Dia menjelaskan, peserta program ini adalah pemuda-pemudi Sulsel yang telah melalui beberapa tahapan seleksi. Mulai dari tahap rekruitmen dan seleksi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan Pemprov Sulsel, tahap orientasi di tingkat Provinsi, hingga mengikuti pembekalan di Cimahi, Bandung, Jawa Barat yang dilakukan oleh Kemenpora RI.
Menurut dia, proses seleksi untuk mengikuti program ini tergolong ketat.
"Awalnya yang mendaftar itu lebih dari 1000 orang. Tetapi setelah melewati beberapa tahap seleksi, hanya 34 orang yang terpilih untuk mengikuti program ini, ada " jelasnya.
Kegiatan ini, menurut dia, akan berlangsung selama satu tahun, dengan kontrak mulai dari bulan Oktober 2015 sampai Oktober 2016, dengan biaya hidup perbulan sebesar Rp 3.000.000, dan biaya rintisan (modal usaha) sebesar Rp 20.000.000 per orang.
Anggaran pelaksanaan program ini, menurut dia, sepenuhnya dibebankan pada anggaran Dekonsentrasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel tahun 2015.