Makassar, (Antara Sulsel) - Tim Gabungan pencari pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 mulai difokuskan di daerah perbatasan Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

"Berdasarkan informasi terakhir dari warga Basten Utara ada pesawat putih terbang rendah tidak seperti biasanya. Untuk itu tim segera melakukan penyisiran disana diduga pesawat jatuh di daerah sana,," kata Koordinator Pos SAR Kabupaten Bone, Andi Sultan melalui sambungan telepon, Sabtu.

Namun kendalanya, Basten Utara merupakan daerah perbatasan Luwu dan Palopo itu lokasinya merupakan hutan lebat dan jarang dilalui masyarakat, sementara jarak posko dari lokasi yang diduga jatuhnya pesawat tersebut sekitar 13 kilometer.

Sementara staf khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Djuraid kepada wartawan mengatakan ada tiga titik lokasi yang diduga hilangnya pesawat yang membawa 10 penumpang tersebut. .

Titik pertama adalah 14 Nautical Mile From Masamba, titik kedua 24 Nautical Mile From Masamba, dan titik ketiga di 34 Nautical Mile From Masamba.

"Ada tiga titik yang sementara ini dipusatkan pencarian pesawat milik Avistar tersebut. Tim gabungan sementara ini melakukan pencarian, " katanya.

Diketahui, pesawat nahas Aviastar ini berangkat dari Masamba pukul 14.29 Wita dan seharusnya landing di Makassar pada pukul 15.39 Wita.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo kepada wartawan di crisis center Bandara Sultan Hasanuddin menyatakan pihaknya belum menemukan keberadaan pesawat tersebut mengingat lokasi titik yang disebutkan cukup menantang.

"Hari ini gagal ditemukan lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat Avistar yang hilang kontak sejak kemarin. Sementara ini hanya satu peswat yang terus berpatroli di sejumlah titik diduga lokasi jatuhnya pesawat," katanya.

Ia menyebutkan berdasarkan informai sementara hambatan pencairan dialami tim gabungan dilokasi tersebut berada di daerah pegunungan, perbukitan dan jurang yang cukup terjal di semua titik perkiraan jatuhnya Aviastar.

"Sementara ini hanya satu pesawat yang berpatroli, besok kita tambah lagi. Malam ini kita hentikan pencarian lewat udara dan darat untuk istirahat. Kalaupun ada info pasti kita langsung bergerak," ujarnya.

Ia menambahkan Pencairan dilakukan pada empat sektor dengan luas30 - 30 nauciteli mile. Wilayah meliputi Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Toraja, dan Kabupaten Enrekang. "Dari pencairan ke semua sektor tersebut semuanya belum ada kejelasa atau nihil," jelas.

Pesawat naas tersebjut berangkat dari Bandara Andi Jemma Masambaa, Luwu Utara, Sulsel pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Pesawat tersebut membawa tujuh penumpang dan tiga kru.

Pesawat ini diterbangkan oleh pilot Kapten Iri Afriadi, Kopilot Yudhistira, dan satu teknisi. Tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.

Nama mereka, yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Risa Arman, Sakhi Arqam, Muhammad Natsir, Afif (bayi), dan Ray.  




Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024