Makassar, (Antara) - Posko Ante Mortem DVI Biddokkes Polda Sulselbar yang disiapkan untuk mengantisipasi korban pesawat Aviastar telah dipindahkan dari Bandara Internasional Hasanuddin ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

"Posko Ante Mortem kita pindahkan ke RS Bhayangkara dan tidak menutup kemungkinan dibuka posko bayangan sesuai lokasi jatuhnya pesawat," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Frans Barung Mangera di Crisis Center Bandara Internasional Hasanuddin Makassar, Sabtu.

Frans mengatakan Posko Ante Mortem dipindahkan karena identitas sepuluh penumpang pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 sudah lengkap.

Pesawat Aviastar diterbangkan oleh Captain Iri Afriadi, Co Pilot Yudhistira dan Teknisi Sukris Winarto.

Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa yakni Nurul Fatimah Muhajir, Lisa Falentin, Reza Armani, Sakhi Arqam, M. Natsir dan dua bayi yakni Afif dan Raiya.

Sementara Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo di crisis center Bandara Sultan Hasanuddin menyatakan, operasi pencarian pada hari pertama dhentikan karena empat titik di lokasi pencarian yakni Enrekang, Toraja, Luwu dan Palopo dalam kondisi berawan.

"Hari ini hanya ada satu helikopter, satu pesawat Aviastar dan satu helikopter TNI AU. Besoj jam 06.00 Wita kami lanjutkan dengan empat pesawat, dua helikopter dan dua pesawat Aviastar," katanya.

Sedangkan tim pencarian via darat, ujar dia, juga "stand by", namun begitu ada informasi titik penemuan kembali bergerak.

Pesawat naas tersebut berangkat dari Bandara Andi Jemma Masambaa, Luwu Utara, Sulsel, pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Kemudian 11 menit setelah lepas landas pesawat hilang kontak dari menara pemantau Bandara A Jemma Masamba.

Pewarta : Yusran Uccang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024