Makassar (ANTARA Sulsel) - Bupati Bantaeng Prof Dr Nurdin Abdullah melepas jenazah Staf Khusus Kehumasan kabupaten setempat, Syafruddin, di Masjid Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulawesi Selatan di Jalan AP Petarrani, Makassar, Sabtu.

"Beliau orang baik dan bekerja ikhlas. Dua tahun lalu mengeluhkan gejala teroid atau gondok. Kemudian sempat saya bawakan obat herbal dari Jepang. Namun setelah menjalani operasi merasakan kondisinya tidak sehat," ujar Nurdin saat memberi sambutan.

Syafruddin yang biasa dipanggil Syafar adalah mantan wartawan Pedoman Rakyat di Makassar dan mantan pengurus PWI Sulawesi Selatan. Alumni Fisip Universitas Hasanuddin ini kemudian ikut membantu Nurdin Abdullah dalam kegiatan kehumasan semenjak menjabat Bupati Bantaeng. Dia juga menerbitkan Majalah Suara Rakyat di Pemkab setempat.

Nurdin menceritakan dirinya juga sudah membuatkan kursi roda dengan mesin setelah tidak bisa berjalan namun nampaknya Tuhan lebih sayang dengan beliau.

Nurdin juga menyampaikan apabila almarhum mempunyai hutang piutang agar segera disampaikan. "Selama berinteraksi dengan beliau kalau ada hal-hal yang kurang berkenan mohon dimaafkan," kata profesor alumni perguruan tinggi di Jepang tersebut.

Sebelumnya bupati dengan didampingi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Syahrul Bayan dan Kabag Humas Pemkab Bantaeng Riesa Meylani terlebih dahulu berada di rumah duka di Je`ne Tallasa, Pallangga, Gowa. Kemudian mengantar ke PWI hingga di Pemakaman Dadi, Makassar.

Wakil Ketua PWI, Ismail Asnawi dalam sambutannya mengatakan almarhum merupakan insan pers yang pekerja keras dan sabar. "Setelah Pedoman Rakyat tutup, almarhum mendapatkan panggung baru sebagai staf khusus humas Bupati Bantaeng. Begitulah jurnalis sejati," katanya.

Mantan Ketua PWI Sulawesi Selatan, Syamsu Nur juga memberikan komentar yang sama. "Beliau seorang pekerja keras. Semangat mengembangkan profesi kehumasan sangat layak untuk dicontoh," katanya.

Selain dihadiri para pengurus PWI dan para wartawan acara juga dihadiri mantan wartawan Pedoman Rakyat.

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024