Makassar (ANTARA Sulsel) - Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Tour dan Travel Indonesi mengapresiasi rencana pengembangan destinasi wisata di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang difokuskan pada Tana Toraja, Taka Bonerate, dan Rammang-rammang.
"Ketiga destinasi wisata ini memang perlu dikembangankan dan dikemas sedemikian rupa, jika sudah bagus maka industri pariwisata dalam hal ini travel, dapat dengan mudah menjual destinasi ini ke wisatawan," kata Ketua Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies Didi L Manaba di Makassar, Senin.
Ia mengatakan dengan alokasi anggaran untuk pengembangan destinasi wisata memang sangat penting bagi kemajuan industri pariwisata lokal dan nasional.
"Selama inikan anggaran promosi saja yang besar, padahal sebenarnya promosi dan pengembangan harus sejalan dilakukan," ujar Didi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel Jufri Rahman mengharapkan dengan rencana dimasukkannya tiga destinasi wisata Sulsel dalam bisnis plan Kementerian Pariwisata di tahun 2016, akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan.
"Diharapkan ini akan menguntungkan daerah terutama dalam segi peningkatan kunjungan," ujar Jufri.
Dia menjelaskan bahwa selama ini yang menjadi kelemahan untuk destinasi wisata seperti Tana Toraja dan Takabonerate adalah belum maksimalnya pembenahan destinasi wisata termasuk dalam mengemas event.
"Dengan adanya keterlibatan , Kementerian Pariwisata di dalamnya, ini tentu sangat menguntungkan buat daerah yang akan dikembangkan," kata Jufri.
Dia menjelaskan akan menindaklanjuti apa yang harus dipersiapkan agar ketiga destinasi ini masuk dalam pengembangan.
"Kami berharap semua pihak terlibat dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerahnya sehingga akan jelas arah pengembangannya," tutup dia.
Sebelumnya diketahui, Dispar Sulsel menargetkan angka kunjungan Wisatawan Nusantara mencapai 5,5 juta kunjungan dan Wisatawan Mancanegara 175 ribu kunjungan.
"Ketiga destinasi wisata ini memang perlu dikembangankan dan dikemas sedemikian rupa, jika sudah bagus maka industri pariwisata dalam hal ini travel, dapat dengan mudah menjual destinasi ini ke wisatawan," kata Ketua Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies Didi L Manaba di Makassar, Senin.
Ia mengatakan dengan alokasi anggaran untuk pengembangan destinasi wisata memang sangat penting bagi kemajuan industri pariwisata lokal dan nasional.
"Selama inikan anggaran promosi saja yang besar, padahal sebenarnya promosi dan pengembangan harus sejalan dilakukan," ujar Didi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel Jufri Rahman mengharapkan dengan rencana dimasukkannya tiga destinasi wisata Sulsel dalam bisnis plan Kementerian Pariwisata di tahun 2016, akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan.
"Diharapkan ini akan menguntungkan daerah terutama dalam segi peningkatan kunjungan," ujar Jufri.
Dia menjelaskan bahwa selama ini yang menjadi kelemahan untuk destinasi wisata seperti Tana Toraja dan Takabonerate adalah belum maksimalnya pembenahan destinasi wisata termasuk dalam mengemas event.
"Dengan adanya keterlibatan , Kementerian Pariwisata di dalamnya, ini tentu sangat menguntungkan buat daerah yang akan dikembangkan," kata Jufri.
Dia menjelaskan akan menindaklanjuti apa yang harus dipersiapkan agar ketiga destinasi ini masuk dalam pengembangan.
"Kami berharap semua pihak terlibat dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerahnya sehingga akan jelas arah pengembangannya," tutup dia.
Sebelumnya diketahui, Dispar Sulsel menargetkan angka kunjungan Wisatawan Nusantara mencapai 5,5 juta kunjungan dan Wisatawan Mancanegara 175 ribu kunjungan.