Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 10 jenazah korban kecelakaan pesawat twin otter Aviastar tiba di RS Bhayangkara dan langsung diindentifikasi oleh petugas dari Polda Sulawesi Selata (Sulsel) di Makassar, Selasa.
Keluarga korban di antara Kamaruddin yang merupakan suami almarhumah Nurul Fatimah lebih awal berada di lokasi untuk memberikan keterangan kepada petugas DVI Ante Morfem Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokes) Polda Sulsel.
"Kami harap proses indentifikasi ini tidak memakan wktu yang lama sehingga korban dapat dibawa pulang ke rumah duka," kata Kamaruddin.
Adapun 10 orang korban yang terdiri atas tiga kru pesawat Aviastar dan tujuh penumpang. Ketiga kru, yaitu pilot kapten Iti Afriadi, kopilot Yudhistira dan teknisi Sukris.
Sedang ketujuh penumpang adalah Riza Arman, Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Muh Natsir dan tiga orang balita Sakhi Arqam, Afif dan Rayya.
Sekitar 15 menit setelah kehadiran Kapolda Sulsel, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo juga hadir di lokasi yang sama.
Keluarga korban dan keluarga pasien di RS Bhayangkara mamadati pelataran Biddokkes Polda Sulsel. Selain ingin mengetahui perkembangan proses identifikasi, juga ingin menyaksikan dari dekat proses penyerahan jenazah ke pihak keluarga masing-masing.
Keluarga korban di antara Kamaruddin yang merupakan suami almarhumah Nurul Fatimah lebih awal berada di lokasi untuk memberikan keterangan kepada petugas DVI Ante Morfem Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokes) Polda Sulsel.
"Kami harap proses indentifikasi ini tidak memakan wktu yang lama sehingga korban dapat dibawa pulang ke rumah duka," kata Kamaruddin.
Adapun 10 orang korban yang terdiri atas tiga kru pesawat Aviastar dan tujuh penumpang. Ketiga kru, yaitu pilot kapten Iti Afriadi, kopilot Yudhistira dan teknisi Sukris.
Sedang ketujuh penumpang adalah Riza Arman, Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Muh Natsir dan tiga orang balita Sakhi Arqam, Afif dan Rayya.
Sekitar 15 menit setelah kehadiran Kapolda Sulsel, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo juga hadir di lokasi yang sama.
Keluarga korban dan keluarga pasien di RS Bhayangkara mamadati pelataran Biddokkes Polda Sulsel. Selain ingin mengetahui perkembangan proses identifikasi, juga ingin menyaksikan dari dekat proses penyerahan jenazah ke pihak keluarga masing-masing.