Makassar, (Antara)- Direktur Operasional PT Aviastar Mandiri Kapten Pilot Amrullah memimpin upacara pelepasan jenazah pilot twin otter Aviastar PKBRM/DHC6 Iriafriadi di Ruang VIP Bandara lama Sultan Hasanuddin Makassar, Kamis.

Bertindak selaku inspektur upacara yakni Direktur Produksi PT Aviastar Mandiri Kapten Rahmat Nugroho.

Upacara pelepasan jenazah juga dihadiri Ketua Senkom Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Usman, Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin Iptu Muahmmad Djafar, Kepala Otoritas Bandara Hsanuddin Makassar Basuki Murdianto, serta bebebarap keluarga almarhum termasuk istri dan dua anaknya.

"Kita berkumpul hari ini untuk melepas almarhum yang telah dipanggil Allah SWT pada hari Jumat lalu. Almarhum merupakan salah satu korban dari jatuhnya pesawat di Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan beberapa hari lalu," kata inspektur upacara Kapten Rahmat Nugroho dalam sambutannya.

Pilot Iriafriadi yang lahir di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 29 Januari 1975 itu merupaksan salah satu pilot senior milik PT Aviastar Mandiri.

Ia menjelaskan, almarhum yang bergabung pada 3 Juli 2009 itu merupakan figur yang baik. Pihaknya juga mengaku begitu kehilangan dengan sosok pilot Iriafriadi yang selama ini memang menjadi pilot yang diandalkan.

"Atas nama pimpinan dan seluruh karyawan PT Aviastar Mandiri, kami mengucapkan turut berbela sungkawa bersikap tabah. Kita juga mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima disisi Allah,` jelasnya.

Setelah upacara pelepasan, jenazah pilot Iriafriadi langsung diusung ke mobil untuk dibawa ke pesawat yang akan menerbangkannya ke Jayapura, Papua.

Jenazah diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air menuju ke Bandara Sentani Jayapura, Papua pada pukul 11.45 Wita.

Direktur Operasional PT Aviastar Dwi Sasono, mengatakan untuk jenazah lainnya yakni Co-Pilot Yudhistira F Arianto juga akan diupacarakan pada tempat yang sama yakni di Bandara lama Sultan Hasanuddin dan baru akan diberangkatkan ke Provinsi Bali pada pukul 16.40 Wita.

Dwi mengaku jika proses identifikasi yang dilakukan oleh 12 tim dokter ahli forensik RS Bhayangkara Makassar itu cukup cepat, meskipun dirinya mengakui jika kondisi jenazah sudah hangus terbakar.

"Kita berterima kasih atas rampungnya semua proses identifikasi ini. Selanjutnya jenazah para korban akan dikebumikan di rumah duka sebelum disemayamkan," katanya.

Sebelumnya, 10 jenazah korban pesawat Aviastar jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 itu telah rampung diidentifikasi oleh tim doktet forensik setelah mencocokkan data antemortem dan postmortem.

Dalam pesawat naas itu ada tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Soekris Winarto.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024